Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-987: Tentara Korea Utara dan Ukraina Mulai Baku Tembak
Perang Rusia-Ukraina hari ke-987: Tentara Korea Utara mulai menjadi sasaran pasukan Ukraina yang menembaki musuh.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-987 pada Rabu (6/11/2024).
Pada dini hari waktu setempat, beberapa drone Rusia memasuki wilayah udara Ukraina dari utara dan selatan.
Pada pukul 1.30 waktu setempat, beberapa kelompok drone baru terbang ke wilayah Ukraina di wilayah Sumy.
Pada pukul 3.00 waktu setempat, sirine peringatan serangan udara berbunyi ketika beberapa drone baru terlihat di wilayah Chernihiv menuju Kyiv, menurut laporan Telegraph.
Tentara Korea Utara Ditembaki Pasukan Ukraina
Anggota dewan keamanan Ukraina, Andrii Kovalenko, mengatakan pasukan Korea Utara di Rusia telah diserang Ukraina.
“Pasukan Korea Utara pertama telah ditembaki, di wilayah Kursk,” kata Andrii Kovalenko, seorang anggota dewan keamanan Ukraina.
Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, juga mengatakan pernyataan serupa.
“Ada pertempuran kecil pertama yang terjadi dengan Korea Utara," kata Rustem Umerov dalam sebuah wawancara dengan televisi Korea Selatan, Selasa (5/11/2024), dikutip dari The Guardian.
Rudal Rusia Hantam Zaporizhzhia, 6 Orang Tewas
Serangan rudal Rusia di Kota Zaporizhzhia di Ukraina tenggara kemarin menewaskan enam orang.
Baca juga: Kiev Butuh 500.000 Tentara Baru: Tanpa Rekrut Wanita, Ukraina Akan Kalah
Selain itu, 23 orang terluka dan sejumlah fasilitas infrastruktur hancur.
Gubernur daerah tersebut, Ivan Fedorov, mengatakan kebakaran terjadi akibat serangan tersebut.
G7 Prihatin dengan Kehadiran Tentara Korea Utara di Rusia
Para menteri luar negeri dari negara-negara demokrasi G7 dan tiga sekutu utama mengatakan mereka sangat prihatin dengan pengerahan pasukan Korea Utara ke Rusia dan kemungkinan mereka dapat digunakan dalam perang melawan Ukraina.
"Dukungan langsung DPRK [Korea Utara] untuk perang agresi Rusia terhadap Ukraina, selain menunjukkan upaya putus asa Rusia untuk mengganti kerugiannya, akan menandai perluasan konflik yang berbahaya," kata para menteri dalam pernyataan tertulis kemarin.
Selain anggota G7 yang terdiri dari AS, Jepang, Italia, Inggris, Jerman, Prancis, dan Kanada, pernyataan itu juga ditandatangani oleh Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.
Mereka mengutuk dengan kata-kata yang paling keras mengenai peningkatan kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia, termasuk menuduh Korea Utara dan Rusia melakukan transfer rudal balistik.
"Kami akan bekerja sama dengan mitra internasional untuk tanggapan terkoordinasi terhadap perkembangan baru ini," bunyi pernyataan itu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)