Lukisan Mona Lisa Selamat dari Vandalisme di Paris, Mengapa Lukisan Mona Lisa Sangat Terkenal?
Lukisan Mona Lisa Selamat dari Vandalisme di Paris, Mengapa Lukisan Mona Lisa Sangat Terkenal? Siapa Mona Lisa dalam lukisan Leonardo Da Vinci?
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Lukisan Mona Lisa selamat setelah seorang pengunjung Museum Louvre di Paris mencoba merusaknya.
Lukisan Mona Lisa terlindungi oleh kaca antipeluru di musem Louvre.
Kantor kejaksaan Paris mengatakan pada hari Senin (30/5/2022), seorang pria berusia 36 tahun telah ditahan setelah insiden hari Minggu (29/5/2022) dan dikirim ke unit psikiatri polisi.
Investigasi tersebut telah dibuka untuk kerusakan artefak budaya, diberitakan oleh Al Jazeera.
Baca juga: Seniman Harap Pertunjukan Seni Budaya di Tanah Air Tetap Berlangsung di Masa Pandemi
Video viral yang diposting di media sosial menunjukkan seorang pria dengan wig dan lipstik yang berada di kursi roda.
Pria yang belum diketahui identitasnya itu juga terlihat melempar bunga mawar di galeri museum.
Sebelumnya, ia menyamar sebagai wanita tua, yang kemudian melompat keluar dari kursi roda sebelum menerjang kaca antipeluru.
Serangan kue meninggalkan noda krim putih yang mencolok, namun karya terkenal Leonardo da Vinci itu tidak rusak.
Pejabat di Museum Louvre di Paris menolak berkomentar pada hari Senin tentang apa yang telah terjadi.
Video lain yang diposting di Twitter menunjukkan anggota staf yang sama selesai membersihkan panel sementara yang lain memindahkan kursi roda dari depan mahakarya Da Vinci.
Baca juga: Jababeka Morotai Gelar Pameran Lukisan Sambut Hari Kebangkitan Nasional
Mengapa Lukisan Mona Lisa Sangat Terkenal?
Lukisan Monalisa adalah mahakarya pada masa Renaissance abad ke-16.
Ukuran lukisan tersebut ternyata sangat kecil, yaitu hanya 30 inci kali 21 inci (77 cm kali 53 cm).
Mona Lisa dilukis oleh Leonardo da Vinci, seorang seniman paling terkenal yang memiliki pengaruh signifikan pada gerakan Renaisans Italia, dijelaskan oleh ATX Fine Arts.
Ketenaran Mona Lisa adalah konsekuensi dari publikasi media yang sangat besar yang digabungkan dengan keanggunan alami lukisan itu.
Dia berpakaian sederhana dalam jubah tembus pandang, jubah redup, dan tanpa permata. Banyak yang telah dikatakan tentang senyum dan penampilannya.
Wajah pahatan subjek menunjukkan pendekatan Leonardo yang cekatan dan penggunaan teknik sfumato, sebuah sistem artistik yang memanfaatkan tingkat cahaya dan bayangan yang sederhana untuk menampilkan struktur.
Selanjutnya, Leonardo menunjukkan pemahamannya tentang anatomi manusia.
Pohon-pohon yang dibuat dengan halus dan rendering tekstur yang runtuh dengan hati-hati menunjukkan perhatian dan kesabaran Leonardo yang direnungkan.
Mata yang tajam dan senyum yang terbatas tidak dipandang sebagai misteri selama abad kesembilan belas, namun penonton hari ini dapat menghargai dan mendiskusikan ekspresinya yang aneh.
Penulis esai Giorgio Vasari kemudian memuji kemampuan Leonardo untuk mencerminkan kehidupan dengan sungguh-sungguh.
Baca juga: Selain Gelar Pameran Lukisan, Djoko Pekik Juga Merilis Buku Berjudul Djokopekik Berburu Celeng
Siapakah Leonardo di ser Piero da Vinci?
Leonardo di ser Piero da Vinci lahir pada tahun 1452.
Dia adalah anak seorang bangsawan, dan hanya ada sedikit informasi tentang masa mudanya.
Namun demikian, para peneliti telah menemukan fakta masa muda Leonardo yang pernah magang menjadi seniman dan pematung oleh Andrea di Cione del Verrocchio.
Da Vinci menciptakan berbagai karya seni modernistik sepanjang karirnya.
Namun, pada pertengahan 1500-an, ia mulai mengerjakan Mona Lisa.
Berbeda dengan banyak karya seni pada masa itu, Mona Lisa tidak dilukis di atas kanvas.
Sebaliknya, dia dilukis di papan kayu.
Baca juga: Berperan Jadi Pemalsu Lukisan di Film Mencuri Raden Saleh, Iqbaal Ramadhan Pusing Belajar Melukis
Siapa Mona Lisa?
Sudah diketahui secara luas, Mona Lisa adalah potret Lisa Gherardini, pasangan dari penjual sutra kaya bernama Francesco del Giocondo, ditulis oleh laman Thought Co.
Kata Mona adalah varian kasual dari kata Italia untuk nyonya atau nyonya.
Oleh karena itu, gelar Mona Lisa digunakan sebagai pengganti La Giaconda.
Giocondo menugaskan lukisan itu untuk mengakui kelahiran anak bungsu pasangan itu.
Judul alternatif karya Mona Lisa adalah La Giaconda.
Selama bertahun-tahun, ada teori bahwa Lisa Gherardini sebenarnya bukan model dalam lukisan ini.
Spekulasi berlimpah bahwa wanita misterius dalam gambar bisa menjadi salah satu dari selusin wanita bangsawan Italia pada waktu itu.
Bahkan ada teori populer bahwa Mona Lisa adalah versi feminin dari Leonardo sendiri.
Namun, sebuah catatan yang ditulis pada tahun 1503 oleh Agostino Vespucci, seorang pegawai Italia yang merupakan asisten Niccolò Machiavelli, menunjukkan Leonardo memberi tahu Vespucci bahwa dia memang sedang mengerjakan lukisan istri del Giocondo.
Secara umum, sejarawan seni sepakat bahwa Mona Lisa benar-benar adalah Lisa Gherardini.
Para ahli juga setuju, Leonardo menciptakan lebih dari satu versi Mona Lisa, selain untuk del Giocondo, kemungkinan ada komisi kedua yang ditugaskan oleh Giuliano de Medici pada tahun 1513.
Versi Medici diyakini sebagai yang tergantung di Louvre hari ini.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Monalisa