Ukraina Terus Kehilangan Pasukan, Berapa Lama Lagi Mereka Bisa Bertahan?
Lebih dari 100 hari invasi Rusia, Ukraina terus kehilangan pasukannya. Berapa lama lagi mereka bisa bertahan? Ini kata pakar.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 100 hari berlalu semenjak pasukan Rusia menginjakkan kakinya di Ukraina.
Selama itu pula lah, pasukan Ukraina terus berjuang membela tanah airnya.
Namun, tentara yang tewas dalam peperangan tak dapat terelakkan.
Seiring terus berkurangnya tentara Ukraina, pertanyaan muncul tentang berapa lama lagi mereka bisa bertahan.
Segera setelah para pekerja selesai mengubur seorang kolonel veteran yang terbunuh oleh tembakan Rusia, mereka langsung menyiapkan lubang berikutnya.
Mengingat betapa cepat kematian menimpa pasukan Ukraina di garis depan, kuburan kosong tidak akan bertahan lama.
Dilansir The Associated Press, Kolonel Oleksandr Makhachek gugur meninggalkan istrinya, Elena, dan putri mereka, Olena dan Myroslava-Oleksandra.
Baca juga: Ukraina Sebut Putin Kriminal, Usai Rusia Jual 100.000 Ton Gandum Curian ke Suriah
Baca juga: Presiden Prancis: Putin Lakukan Kesalahan Bersejarah di Ukraina, tapi Rusia Tak Boleh Dipermalukan
Dalam 100 hari pertama perang, makamnya adalah yang makam ke-40 yang digali di pemakaman militer di Zhytomyr, 140 kilometer barat ibukota, Kyiv.
Pemakaman Makhachek dihadiri Jenderal Viktor Muzhenko, kepala staf umum Angkatan Bersenjata Ukraina yang bertugas hingga 2019.
Dia memperingatkan bahwa kerugian dapat memburuk.
"Ini adalah salah satu momen kritis dalam perang, tetapi ini bukan puncaknya," kata Muzhenko kepada The Associated Press.
"Ini adalah konflik paling signifikan di Eropa sejak Perang Dunia II."
"Ini menjelaskan mengapa kerugiannya begitu besar."
"Untuk mengurangi kerugian, Ukraina sekarang membutuhkan senjata kuat yang menandingi atau bahkan melampaui persenjataan Rusia."