Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Kuasai Sebagian Besar Severodonetsk, Pasukan Ukraina Disebut Tak Punya Pilihan Selain Mundur

Pasukan Ukraina tidak punya pilihan selain membuat mundur taktis sementara dari bagian tengah kota karena pemboman Rusia yang intens.

Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Rusia Kuasai Sebagian Besar Severodonetsk, Pasukan Ukraina Disebut Tak Punya Pilihan Selain Mundur
AFP/ARIS MESSINIS
Asap dan kotoran membubung di kota Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia di wilayah Donbas, Ukraina timur pada 2 Juni 2022. Sebagian besar kota timur Severodonetsk kini dikendalikan oleh Rusia. 

"Tetapi pertempuran masih berlangsung, (pasukan) kami membela Severodonetsk, tidak mungkin untuk mengatakan bahwa Rusia sepenuhnya mengendalikan kota itu,” ujar Serhiy Hayday.

Baca juga: Imbangi Sanksi Uni Eropa, Rusia Tingkatkan Ekspor Minyak dari Pelabuhan Kozmino

Baca juga: Kremlin Kendalikan 97 Persen Provinsi Luhansk, Zelensky: Nyawa 31.000 Tentara Rusia Sebagai Gantinya

Ukraina telah mendesak sekutu Baratnya untuk mempercepat pengiriman senjata, dengan mengatakan situasi akan menjadi sangat sulit bagi negara itu jika Rusia menerobos jalurnya di timur.

"Pasukan Rusia memiliki peralatan 10 kali lebih banyak daripada pasukan Ukraina di beberapa daerah di Severodonetsk," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina, Oleksandr Motuzyanyk dalam sebuah pengarahan.

Pertempuran sengit untuk menguasai kota Severodonetsk di Ukraina timur berlanjut Selasa, dengan Rusia menggunakan artileri, pesawat, dan helikopter.
Pertempuran sengit untuk menguasai kota Severodonetsk di Ukraina timur berlanjut Selasa, dengan Rusia menggunakan artileri, pesawat, dan helikopter. (Twitter)

Seperti diketahui, serangan Rusia menargetkan wilayah Ukraina timur Donbas, yang meliputi Luhansk dan Donetsk, setelah pasukannya didorong mundur dari Kyiv dan daerah lain setelah invasi pada 24 Februari 2022.

Sebagian besar penduduk telah melarikan diri tetapi pihak berwenang mengatakan sekitar 24.000 tetap berada di kota, di jalur serangan yang diperkirakan oleh pasukan Rusia yang berkumpul kembali di utara.

Moskow mengatakan pihaknya terlibat dalam "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata dan "mendenazifikasi" tetangganya.

Namun, Ukraina dan sekutu menyebut ini sebagai dalih tak berdasar untuk perang yang telah menewaskan ribuan orang, meratakan kota, dan memaksa jutaan orang mengungsi.

Berita Rekomendasi

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia vs Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas