UPDATE Serangan Rusia ke Ukraina Hari ke-106, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Berikut ini Tribunnews.com rangkum sejumlah peristiwa yang terjadi selama invasi Rusia ke Ukraina di hari ke-106 dikutip The Guardian.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Namun, upaya ini bergantung pada pihak Ukraina untuk memindahkan ranjau dari pelabuhan mereka.
Kyiv menolak pernyataan Lavrov sebagai kata-kata "kosong" dan mengatakan peralatan militer diperlukan untuk melindungi garis pantai dan misi angkatan laut untuk berpatroli di rute ekspor di Laut Hitam.
Jurnalis Ukraina dan Lavrov
Seorang jurnalis Ukraina menghadapkan Lavrov tentang ekspor gandum dari Ukraina selama kunjungan ke Ankara, Turki.
“Selain sereal, barang apa lagi yang Anda curi dari Ukraina dan kepada siapa Anda menjualnya?," Muslim Umerov bertanya.
Peringatan dari Guterres
Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, memperingatkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina “mengancam akan melepaskan gelombang kelaparan dan kemelaratan yang belum pernah terjadi sebelumnya, meninggalkan kekacauan sosial dan ekonomi di belakangnya”.
Sebuah laporan oleh PBB mengatakan sekitar 94 negara, rumah bagi sekitar 1,6 miliar orang, "sangat terpapar setidaknya satu dimensi krisis dan tidak mampu mengatasinya".
Pejabat Rusia berencana adakan referendum
Pejabat Rusia di bagian yang diduduki dari wilayah Zaporizhzhia Ukraina dilaporkan berencana untuk mengadakan referendum akhir tahun ini untuk bergabung dengan Rusia.
Ukraina mengatakan setiap referendum yang diadakan di bawah pendudukan Rusia akan ilegal dan hasilnya curang.
Seorang pejabat yang didukung Kremlin, Vladimir Rogov, dikutip oleh kantor berita milik negara Rusia Tass mengatakan: “Rakyat akan menentukan masa depan wilayah Zaporizhzhia.”
Lebih dari 1.000 prajurit Ukraina menyerah di Mariupol
Lebih dari 1.000 prajurit Ukraina dan tentara bayaran asing, yang telah menyerah di Mariupol, telah dipindahkan ke Rusia untuk penyelidikan di sana, lapor kantor berita milik negara Rusia Tass.