Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Was-was Ancaman Moskow, Finlandia Berencana Bangun Penghalang di Perbatasan Rusia

Finlandia berencana mengubah undang-undang perbatasan untuk bisa membangun penghalang di perbatasannya dengan Rusia.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
zoom-in Was-was Ancaman Moskow, Finlandia Berencana Bangun Penghalang di Perbatasan Rusia
Jonathan NACKSTRAND / AFP
Seorang prajurit Resimen Gotland P18 Angkatan Darat Swedia berdiri di samping kendaraan lapis baja yang ditutupi dengan cabang-cabang sebagai kamuflase selama latihan lapangan dekat Visby di pulau Gotland Swedia pada 17 Mei 2022. Finlandia dan Swedia diharapkan mengumumkan minggu ini apakah akan mendaftar untuk bergabung dengan NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina, dalam apa yang akan menjadi pembalikan menakjubkan dari kebijakan non-blok selama beberapa dekade. Di pulau Gotland di Laut Baltik yang berlokasi strategis di Swedia, pasukan Home Guard minggu lalu dipanggil untuk latihan khusus selama sebulan, bertepatan dengan latihan militer tahunan yang berlangsung di Finlandia dan Swedia minggu depan. 

TRIBUNNEWS.COM - Finlandia berencana mengubah undang-undang perbatasan untuk bisa membangun penghalang di perbatasannya dengan Rusia.

Hal ini diumumkan pemerintah Helsinki pada Kamis (9/6/2022), dalam rangka bersiap dengan ancaman di tengah invasi Rusia ke Ukraina.

Negara yang mengajukan keanggotaan NATO ini memiliki sejarah perang dengan Rusia.

Dilansir Reuters, saat ini, zona perbatasan kedua negara tertutup hutan dan hanya ditandai dengan penanda dan garis plastik. 

Namun tanda tersebut tidak mencakup 1.300 km keseluruhan panjang perbatasan dengan Rusia.

Rudal Iskander berkemampuan nuklir terlihat pada 16 Mei dalam perjalanan ke Vyborg, dekat perbatasan Rusia dengan Finlandia.
Rudal Iskander berkemampuan nuklir terlihat pada 16 Mei dalam perjalanan ke Vyborg, dekat perbatasan Rusia dengan Finlandia. (VHCK-OGPU/east2west)

Baca juga: Turki Tegaskan Syarat Ini jika Finlandia-Swedia Ingin Diterima Gabung NATO

Baca juga: Rusia Tak Main-main Dengan Senjata HIMARS Kiriman AS, Kembali Ancam Ukraina Dengan Pernyataan Ini

Pemerintah Finlandia ingin memperkuat keamanan karena khawatir Rusia akan menekannya dengan mengirim pencari suaka ke perbatasan.

Seperti halnya yang dilakukan Uni Eropa kepada Belarusia pada akhir tahun lalu, ketika ratusan migran dari Timur Tengah, Afghanistan, dan Afrika terjebak di perbatasan Polandia.

BERITA REKOMENDASI

Amandemen pemerintah terhadap undang-undang termasuk proposal untuk memungkinkan pemusatan penerimaan aplikasi suaka hanya pada titik masuk tertentu.

Di bawah aturan UE, para migran memiliki hak untuk meminta suaka di setiap titik masuk tertentu ke negara anggota UE.

Amandemen tersebut juga akan memungkinkan pembangunan penghalang seperti pagar, serta jalan baru untuk memfasilitasi patroli perbatasan di sisi Finlandia.

"Nantinya, pemerintah akan memutuskan pembatas perbatasan ke zona kritis di perbatasan timur, berdasarkan penilaian Penjaga Perbatasan Finlandia," kata Menteri Dalam Negeri, Krista Mikkonen, dalam sebuah pernyataan.

Kapan Operasi Militer Rusia Berakhir?

Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov
Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov (RT.COM)

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menerangkan bahwa operasi militer khusus di Ukraina akan berakhir di saat tujuan sudah tercapai.

"Presiden Rusia (Vladimir) Putin telah menguraikan tugas-tugas untuk operasi militer khusus ini. Pemenuhan tugas-tugas ini berarti akhir dari operasi militer khusus," kata Peskov, Kamis (9/6/2022), lapor TASS.

Dalam kesempatan itu, Peskov bungkam soal pernyataan bahwa hasil operasi khusus tidak dapat dicapai di bawah rezim Ukraina saat ini.

Putin, ketika mengumumkan dimulainya operasi khusus militer di Ukraina pada 24 Februari, menetapkan beberapa tujuan.

Diantaranya adalah denazifikasi dan demiliterisasi negara.

Update Konflik Rusia-Ukraina

Perang antara pasukan Rusia dan Ukraina memasuki hari ke 107, pada Jumat (10/6/2022).

Berikut beberapa peristiwa yang terjadi, dilansir Guardian:

- Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan penghormatan kepada Tsar Peter the Great, menggambarkan upaya bersejarah untuk memenangkan kembali tanah Rusia.

- Pasukan Ukraina mengklaim telah maju dalam pertempuran jalanan yang sengit di Sievierodonetsk, tetapi mengaku satu-satunya harapan untuk membalikkan keadaan adalah dengan lebih banyak artileri agar bisa mengimbangi senjata besar Rusia.

- Serhiy Haidai, Gubernur Luhansk Ukraina, mengatakan bahwa pasukannya dapat "membersihkan Sievierodonetsk dalam dua atau tiga hari" jika Barat memasok senjata canggih.

- Dua warga Inggris dan seorang warga Maroko yang ditangkap saat berperang untuk Ukraina di Mariupol, telah dijatuhi hukuman mati oleh pejabat pro-Rusia.

Pengadilan di wilayah Ukraina timur yang dikuasai Rusia itu menghukum Aiden Aslin (28), Shaun Pinner (48), dan Saaudun Brahim atas tuduhan "terorisme".

Seorang anak laki-laki mengendarai skuter melewati bangunan tempat tinggal yang hancur di kota Irpin, barat laut dari ibukota Ukraina Kyiv pada 3 Juni 2022 pada hari ke-100 invasi Rusia ke Ukraina. - Volodymyr Zelensky bersumpah menang pada hari ke-100 invasi Rusia pada 3 Juni 2022, bahkan ketika pasukan Rusia menggempur wilayah Donbas timur. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP)
Seorang anak laki-laki mengendarai skuter melewati bangunan tempat tinggal yang hancur di kota Irpin, barat laut dari ibukota Ukraina Kyiv pada 3 Juni 2022 pada hari ke-100 invasi Rusia ke Ukraina. - Volodymyr Zelensky bersumpah menang pada hari ke-100 invasi Rusia pada 3 Juni 2022, bahkan ketika pasukan Rusia menggempur wilayah Donbas timur. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP) (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Baca juga: Tiga Pejuang Asing Dijatuhi Hukuman Mati setelah Dituduh Sebagai Tentara Bayaran untuk Ukraina

Baca juga: Imbas Larangan Uni Eropa, Produksi Minyak Rusia Diprediksi Anjlok 18 Persen di 2023

- Jumlah tentara Rusia yang tewas sejak awal invasi bisa mencapai 20.000, menurut penilaian terbaru oleh pejabat barat.

- Korban militer Ukraina sekarang antara 100 dan 200 sehari, menurut Mykhailo Podolyak, penasihat senior Presiden Zelensky.

- Kremlin mengatakan tidak ada kesepakatan yang dicapai dengan Turki untuk mengekspor gandum Ukraina melintasi Laut Hitam.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas