Pejabat Separatis Donetsk: Pasukan Ukraina Cuma Punya Dua Pilihan, Menyerah atau Mati
Pemimpin separatis Republik Rakyat Donetsk (DPR) di Ukraina timur mengatakan bahwa pasukan Ukraina di Severodonetsk harus memilih menyerah atau mati.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Ranjau darat yang tersebar menggabungkan "atribut terburuk dari munisi tandan dan ranjau darat anti-personil", kata Amnesty.
Baca juga: Zelensky Pecat Kepala Keamanan Kharkiv: Dia Tidak Berusaha Melindungi Kota sejak Invasi Dimulai
Baca juga: Rusia Raup 98 Miliar Dolar dari Ekspor Bahan Bakar selama Perang di Ukraina
Peluru artileri terarah memiliki margin kesalahan lebih dari 100m.
Administrasi Militer Kharkiv mengatakan kepada Amnesty bahwa 606 warga sipil telah tewas dan 1.248 terluka di wilayah tersebut sejak konflik dimulai.
Rusia dan Ukraina bukanlah pihak dalam konvensi internasional yang melarang munisi tandan dan ranjau anti-personil.
Tapi Amnesty menekankan, "hukum humaniter internasional melarang serangan sembarangan dan penggunaan senjata yang sifatnya membabi buta."
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)