Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kerugian yang Menyakitkan di Severodonetsk and Kharkiv, Zelensky Kembali Memohon Bantuan Senjata

Ukraina kembali meminta senjata yang lebih kuat dari Barat di tengah "kerugian yang menyakitkan" di Severodonetsk dan wilayah Kharkiv.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Inza Maliana
zoom-in Kerugian yang Menyakitkan di Severodonetsk and Kharkiv, Zelensky Kembali Memohon Bantuan Senjata
Facebook via CNN.com
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Ukraina kembali meminta senjata yang lebih kuat dari Barat di tengah "kerugian yang menyakitkan" di Severodonetsk dan wilayah Kharkiv. 

Baca juga: Nasib Warga Sipil di Pabrik Kimia Azot Ditakutkan Seperti di Pabrik Baja Azovstal, Evakuasi Gagal

Mereka mengatakan bahwa warga sipil akan dibawa ke wilayah separatis Luhansk, di wilayah Donbas timur Ukraina.

Severodonetsk, yang merupakan pusat manufaktur utama, telah dibombardir secara intens selama beberapa minggu terakhir di mana pertarungan untuk menguasai Donbas semakin intensif.

Sebelumnya pada hari Selasa, Zelensky menyerukan lebih banyak senjata jarak jauh pada konferensi pers.

Mengulangi permohonannya untuk mendapatkan lebih banyak bantuan dari Barat, Zelensky mengatakan kepada wartawan Denmark:

"Kami memiliki cukup senjata."

"Apa yang kita tidak punya cukup adalah senjata yang benar-benar mencapai jangkauan yang kita butuhkan untuk mengurangi keunggulan peralatan Federasi Rusia."

Berita Rekomendasi

Baca juga: NATO Perkuat Senjatanya di Perbatasan Timur, Belanda: Penting bagi Rusia untuk Kalah Perang

Baca juga: Rusia Dituduh Gunakan Senjata Pemusnah Massal, Bom yang Lebih Merusak dari Peledak Konvensional

Dalam perkembangan terbaru, Rusia mengumumkan akan memberikan sanksi kepada 29 jurnalis yang berbasis di Inggris, melarang mereka memasuki negara itu.

Rusia telah melarang puluhan jurnalis Inggris, termasuk kepala BBC, Times dan Guardian, untuk memasuki negara itu.

Sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Kementerian Luar Negeri mengatakan mereka yang termasuk dalam daftar 29 orang yang "terlibat dalam penyebaran informasi palsu dan sepihak yang disengaja" tentang Rusia dan perang di Ukraina.

20 tokoh lain yang diklaim Moskow terkait dengan industri pertahanan juga dikenai sanksi.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas