Penjelasan Krisis Pengungsi di Inggris ke Rwanda: Kebijakan Deportasi hingga Kontroversinya
Ribuan orang di Inggris turun ke jalan menentang rencana pemerintah mendeportasi pengungsi ke Rwanda. Apa yang sebenarnya terjadi? Ini penjelasannya
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
Sebaliknya, mereka harus mengajukan klaim suaka di Rwanda.
Skema ini berfokus pada orang-orang yang tiba di Inggris dengan cara "ilegal", seperti perahu kecil di Selat atau truk berpendingin.
Mereka akan ditempatkan di pusat-pusat penahanan di Inggris, sebelum dipaksa terbang ke Rwanda dengan pemberitahuan lima hari sebelumnya.
Para pengungsi pertama nantinya akan ditempatkan di sebuah asrama bernama Hope House di ibu kota Kigali, yang memiliki 50 kamar kembar dan toilet umum.
Saat mereka mengajukan permohonan suaka Rwanda yang memakan waktu tiga bulan, mereka tidak akan ditahan.
Apakah proses itu legal?
Home Office mengklaim tindakan itu legal, karena aturan baru disahkan tahun lalu.
Perombakan pasca-Brexit membuat Inggris lebih mudah untuk mencap orang yang "tidak dapat diterima" untuk mengklaim suaka, jika mereka melewati "negara ketiga yang aman" dalam perjalanan ke Inggris.
Hal itu menghalangi niat pertama mereka untuk status pengungsi Inggris.
Orang-orang yang dianggap "tidak dapat diterima" dapat dikirim kembali ke negara yang mereka lewati saat perjalanan ke Inggris.
Tetapi yang terpenting, aturan baru mengatakan bahwa mereka juga dapat dipindahkan ke "negara aman mana pun" lainnya "yang mungkin setuju untuk menerimanya mereka."
Itulah dasar hukum mengirim orang ke Rwanda.
Bisakah dinyatakan ilegal?
Bisa saja.