Penjelasan Krisis Pengungsi di Inggris ke Rwanda: Kebijakan Deportasi hingga Kontroversinya
Ribuan orang di Inggris turun ke jalan menentang rencana pemerintah mendeportasi pengungsi ke Rwanda. Apa yang sebenarnya terjadi? Ini penjelasannya
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
Berapa banyak orang yang akan dikirim ke Rwanda?
Boris Johnson mengatakan kepada wartawan bahwa Rwanda memiliki "kapasitas" untuk mengambil puluhan ribu pengungsi dalam "tahun-tahun mendatang".
Tetapi Wakil Perdana Menteri Dominic Raab kemudian mengakui bahwa itu jumlah itu lebih mungkin mencapai ratusan setiap tahun.
Penerbangan pertama adalah contoh bagaimana jumlahnya akan dikurangi karena tantangan hukum berulang atas nama individu.
Saat ini, 100.000 pencari suaka sedang menunggu keputusan awal Home Office pada akhir Desember.
Bisakah orang menolak diterbangkan ke Rwanda?
Tidak, kecuali pengiriman mereka diblokir di pengadilan.
Akan ada pengecualian, anak-anak tidak akan dikirim dan pejabat bersikeras bahwa keluarga tidak akan putus.
Tapi baik laki-laki maupun perempuan bisa dikirim, begitu juga pengungsi LGBT+, korban perbudakan modern, dan bahkan pengungsi dari Rwanda sendiri.
Inggris tidak perlu mengambil pengungsi itu kembali kecuali jika "wajib secara hukum" untuk melakukannya.
Misalnya, jika kebijakan tersebut dinyatakan ilegal di kemudian hari.
Bisakah Rwanda juga mengirim orang ke Inggris?
Ya. Di bawah kesepakatan itu, Inggris akan memukimkan kembali "sebagian" pengungsi Rwanda yang paling rentan di Inggris dalam perjanjian 'timbal balik'.
No10 tidak dapat mengatakan apakah hal itu berarti lebih banyak pencari suaka akan datang dari Rwanda ke Inggris daripada sebaliknya.
Namun, sumber Home Office sebelumnya mengatakan jumlah orang di bawah bagian dari kesepakatan ini akan mencapai puluhan, bukan ratusan.
Bisakah Rwanda menolak menerima pengungsi?
Bisa. Misalnya jika pengungsi memiliki catatan kriminal, Rwanda dapat menolak seseorang dikirim dari Inggris.
Rwanda juga dapat menolak klaim suaka pemohon setelah mereka dikeluarkan dari Inggris dan ditempatkan di asrama Rwanda.
Jika berhasil, para pengungsi di Rwanda akan diberikan "hak penuh" dan "bantuan untuk berintegrasi penuh", kata Kementerian Dalam Negeri.
Jika tidak berhasil, mereka dapat mengajukan permohonan untuk menetap di Rwanda di bawah rute non-pengungsi.
Tetapi mereka dapat dipindahkan ke "negara asal mereka atau negara lain tempat mereka memiliki hak untuk tinggal."
Priti Patel berpendapat 130.000 pengungsi dan pencari suaka sudah berada di Rwanda, yang menyambut banyak orang yang melarikan diri dari penganiayaan.
Bagaimana jika sistem ini tidak berhasil?
Sebagian menilai kebijakan yang hanya akan mengirim sejumlah kecil orang yang tiba di Inggris ke Rwanda, mungkin tidak akan 'menyelesaikan' krisis pengungsi.
5.000 orang telah tiba dengan perahu kecil sejak Januari saja - dan 100.000 sedang menunggu keputusan suaka.
Sementara Boris Johnson mengklaim kebijakan itu akan menghalangi orang lain untuk ke Inggris, dia mengakui jumlah kedatangan kapal kecil "tidak mungkin" langsung turun ke nol.
Sumber Home Office mengatakan ini bukan tentang hasil dari setiap kasus dan lebih banyak tentang pesan yang dikirimkannya kepada penyelundup manusia.
Tetapi para kritikus berpendapat biaya besar mungkin lebih besar daripada manfaatnya, karena setiap kasus digerogoti oleh logistik dan rintangan hukum.
Azmina Siddique dari Children's Society menambahkan:
"Kami sangat khawatir tentang anak-anak yang dikira sebagai orang dewasa."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)