POPULER Internasional: Pertempuran di Severodonetsk | Penganiayaan Wanita dan Pelajar di China
Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pertempuran untuk Severodonetsk "mengerikan".
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
Baca juga: Ukraina Makin Terdesak di Severodonetsk, Separatis: Menyerah Atau Mati!
Baca juga: Pertempuran di Ukraina Timur Berkecamuk, Pabrik Kimia di Severodonetsk Diserang
Ketiga jembatan ke kota Donbas timur yang diperangi itu telah hancur, kata gubernur daerah Serhiy Haidai pada hari sebelumnya.
2. Rusia Minta Pejuang Ukraina Menyerah di Severodonetsk: Hentikan Perlawanan Tak Masuk Akal
Kementerian Pertahanan Rusia meminta para pejuang Ukraina yang masih tersisa di Severodonetsk, Ukraina timur untuk menyerah pada Selasa (14/6/2022) waktu setempat.
Rusia mendesak mereka untuk menghentikan perlawanannya yang tidak masuk akal.
Rusia pun menyinggung soal nasib serupa yang dialami para pejuang Ukraina di Mariupol.
"Kami meminta otoritas resmi di Kiev untuk menunjukkan kehati-hatian dan memberikan instruksi yang tepat kepada para militan untuk menghentikan perlawanan mereka yang tidak masuk akal dan menarik diri dari wilayah pabrik Azot," tulis pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari CNN.
Kementerian mengatakan, pihaknya siap untuk melakukan "operasi kemanusiaan" pada hari Rabu (15/6/2022) esok hari.
Baca juga: Sebanyak 15.000 Jutawan Diperkirakan akan Tinggalkan Rusia pada 2022
Baca juga: Gelontorkan 30 Miliar Rubel, Rusia Pacu Produksi Suku Cadang Mobil Domestik
Operasi kemanusiaan itu ditujukkan untuk mengevakuasi warga sipil dari pabrik kimia Azot yang dikuasai Ukraina ke wilayah yang dikuasai Rusia di utara.
"Militer Rusia mengumumkan kesiapan mereka untuk melakukan operasi kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil dari Azot ke arah utara, menuju kota Svatove, di wilayah yang diduduki Rusia," kata kementerian itu.
Pihaknya juga menambahkan, Rusia akan membuka koridor evakuasi bagi warga sipil pada Rabu esok hari antara jam 8 pagi dan 8 malam waktu Moskow.
Adapun, dalam menyerukan agar para pejuang Ukraina menyerah, Kementerian Pertahanan Rusia menyinggung soal nasib serupa di Mariupol.