Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Imbas Invasi Rusia, Sektor Pertanian Ukraina Merugi Hingga 4,3 Miliar Dolar AS

Rusia juga telah menewaskan 5,7 juta unggas Ukraina akibat ketidakmampuan peternak Kyiv dalam memenuhi kebutuhan pangan dan kesehatan hewan unggasnya

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Imbas Invasi Rusia, Sektor Pertanian Ukraina Merugi Hingga 4,3 Miliar Dolar AS
SERGEI SUPINSKY / AFP
Gandum dari ladang di desa Mala Divytsa, Ukraina - Imbas Invasi Rusia, Sektor Pertanian Ukraina Merugi Hingga 4,3 Miliar Dolar AS 

Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, KIEV – Invasi yang dilakukan Rusia tak hanya merugikan bidang industri Ukraina, namun juga telah berdampak pada  pendapatan Kiev dari sektor pertanian dan peternakan.

Bahkan akibat serangan tersebut, para peneliti universitas Kyiv School of Economics memperkirakan total kerugian yang diterima Ukraina sejak akhir Februari lalu hingga kini telah mencapai 4,3 miliar dolar AS atau senilai Rp 63,492 triliun (Dengan satuan USD Rp 14,759).

Semua kerugian ini terjadi karena adanya gagal panen, imbas rusaknya lahan pertanian yang diserang ranjau Rusia.

Baca juga: Ukraina Akui Sulit Menang Perang Melawan Rusia, Ini Penyebabnya

Bahkan hampir seperempat mesin pertanian yang ada di Ukraina hancur oleh rudal tentara Putin, dengan total kerugian yang mencapai 926 juta dolar AS.

Tak hanya sektor pertanian saja yang mengalami kerugian, melansir dari Straits Times serangan Rusia juga telah menewaskan 5,7 juta unggas Ukraina akibat ketidakmampuan peternak Kyiv dalam memenuhi kebutuhan pangan dan kesehatan hewan unggasnya.

“Hewan ternak mati secara langsung karena permusuhan dan karena ketidakmampuan petani untuk mengakses peternakan atau mendapatkan pakan ternak dan menyediakan hewan dengan dukungan dan perawatan hewan yang dibutuhkan,” kata laporan yang ditulis oleh Roman Neyter, Hryhorii Stolnikovych, dan Oleg Nivievskyi, mahasiswa dari Kyiv School of Economics.

Meski Moskow membantah telah menargetkan penyerangan pada instalasi serta infrastruktur sipil, namun hancurnya sektor pertanian dan peternakan di Ukraina telah memberikan bukti nyata bahwa invasi Rusia telah memotong sumber pendapatan utama serta memperburuk krisis pangan global.

Terlebih dalam beberapa bulan terakhir Moscow telah memblokade akses kapal pengangkut jutaan ton biji-bijian serta minyak sayur Ukraina di kawasan laut hitam. Meski PBB telah mengajukan negosiasi dengan Rusia namun sayang hal tersebut belum menghasilkan keputusan bersama.

"Ekonomi Ukraina diproyeksikan berkontraksi sebesar 45 persen dan puluhan juta di seluruh dunia terancam kelaparan karena terganggunya ekspor biji-bijian dari Ukraina dan berlanjutnya kerusakan pada sektor pertanian pangannya," tambah laporan tersebut.

Baca juga: Turki Segera Bahas Ekspor Gandum Ukraina dengan Moskow dan Kyiv

Meski sektor pertanian Ukraina telah terpukul, namun rencananya presiden Zelensky akan terus melangsungkan kegiatan ekspor biji – bijiannya ke pasar global melalui Laut Baltik serta rute kereta Polandia dan Rumania untuk jalur darat.

Dengan begini pasokan pangan yang selama ini tertahan bisa kembali didistribusikan ke masyarakat dunia, sehingga kasus krisis pangan di pasar global bisa teratasi.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas