Penembakan Gereja di Alabama AS: 2 Tewas, 1 Orang Terluka
Dua orang tewas dan satu terluka ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di dalam sebuah gereja dekat Birmingham, Alabama, AS.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
Dia juga berterima kasih kepada pendeta dan responden pertama yang menanggapi cepat insiden itu.
Burruss, yang sedang berada di Athena, Yunani untuk berziarah, mengatakan dia sedang berusaha untuk kembali ke Alabama.
Dia tampak menahan air mata dan meminta doa.
"Itulah yang kami lakukan sebagai orang beriman: Kami bersatu di tengah hidup dan mati," katanya.
Vestavia Hills adalah kota yang berpenduduk sekitar 39.000 orang di tenggara Birmingham.
Gubernur Alabama Kay Ivey mengatakan dia berdoa untuk para korban dan masyarakat.
"Kami ingin memanjatkan doa kami untuk keluarga korban, yang terluka, dan seluruh komunitas gereja," kata Ivey.
"Saya senang mendengar penembaknya ditahan."
"Ini seharusnya tidak pernah terjadi — di gereja, di toko, di kota atau di mana pun."
Insiden ini adalah insiden penembakan terbaru di Amerika Serikat di tengah perdebatan mengenai ketersediaan senjata untuk masyarakat.
Dilansir Mirror, pekan lalu, para pembuat undang-undang AS memberikan suara untuk menetapkan usia minimum 21 tahun untuk membeli senjata semi-otomatis.
Pemungutan suara Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat adalah bagian dari rancangan undang-undang kontrol senjata.
RUU itu mengusulkan menaikkan usia minimum untuk membeli senapan semi-otomatis dan melarang penjualan magazine amunisi yang memiliki kapasitas lebih dari 15 peluru.
Voting disahkan dengan 223-204 suara.