Vladimir Putin akan Melakukan Perjalanan Luar Negeri Pertama Sejak Invasi Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengunjungi dua negara bekas Soviet di Asia Tengah. Ini akan menjadi perjalanan pertama Putin ke luar negeri
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan pada pekan ini akan mengunjungi dua negara bekas Soviet di Asia Tengah. Ini akan menjadi perjalanan pertama Putin ke luar negeri sejak Moskow menginvasi Ukraina.
Koresponden Kremlin dari stasiun televisi pemerintah Rusia Rossiya 1, Pavel Zarubin mengatakan Vladimir Putin Putin akan mengunjungi Tajikistan dan Turkmenistan, dan kemudian akan bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo untuk melakukan pembicaraan di Moskow.
Zarubin menambahkan, dalam kunjungannya ke Tajikistan, Vladimir Putin Putin akan bertemu dengan Presiden Tajikistan Imomali Rakhmon, sekutu dekat Rusia dan penguasa terlama di negara bekas Soviet. Sementara di Turkmenistan, Putin akan menghadiri pertemuan puncak negara-negara Kaspia termasuk para pemimpin Azerbaijan, Kazakhstan, Iran dan Turkmenistan.
Baca juga: Intelijen Ukraina Yakini Vladimir Putin Idap Sakit Berat, Berharap Meningga Tak Lebih Dua Tahun
Melansir dari Aljazeera, Putin terakhir kali melakukan perjalanan ke luar negeri pada awal Februari lalu, saat ia mengunjungi Beijing untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping, dan meluncurkan perjanjian persahabatan "tanpa batas" beberapa jam sebelum keduanya menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin.
Invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari lalu, telah menewaskan ribuan orang, menimbulkan jutaan warga Ukraina kehilangan tempat tinggal, dan menyebabkan sanksi keuangan yang berat dari pihak Barat, yang menurut Putin sanksi ini adalah alasan untuk membangun hubungan perdagangan yang lebih kuat dengan China, India dan Iran.
Rusia mengatakan operasi militer ke Ukraina bertujuan untuk menurunkan kemampuan militer Ukraina, mencegah kekuatan militer Ukraina digunakan oleh pihak Barat untuk mengancam Rusia, membasmi nasionalis dan membela penutur bahasa Rusia di wilayah timur.
Pemimpin G7 Menyindir Putin
Pada acara makan siang di Jerman pada hari Minggu (26/6/2022) kemarin. para pemimpin Group of Seven (G7) mengolok-olok citra Putin,
“Mengenakan jaket? Jaket dilepas? Apakah kita melepas mantel kita?" kata Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dalam makan siang tersebut yang diadakan di Kastil Elmau, Jerman.
Baca juga: Dada Putin Jadi Bahan Ejeken di Pertemuan G7, PM Inggris Ajak Pamer Otot Kepada Rusia
Johnson melanjutkan ucapannya, jika mereka harus lebih tangguh dari Putin.
"Kita harus menunjukkan bahwa kita lebih tangguh daripada Putin," ujarnya.
Sementara Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, menyindir foto Putin yang terkenal pada 2009 saat ia sedang menunggang kuda tanpa baju.
“Kami akan menampilkan pertunjukan menunggang kuda bertelanjang dada,” kata Trudeau.
Sedangkan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen tampaknya terbebani dengan topik pembicaraan di makan siang tersebut.
“Menunggang kuda adalah yang terbaik,” kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
Johnson kemudian menyela ucapan von der Leyen.
Baca juga: Vladimir Putin Siap Pasok 50 Juta Ton Gandum ke Pasar Internasional Demi Mengatasi Inflasi Global
"Kita harus menunjukkan kepada mereka otot-otot kita." katanya.
Setelah selesai makan siang, para pemimpin G7 meninggalkan debat mengenai busana tersebut dan berpose untuk foto bersama sebelum wartawan bergegas keluar ruangan dan memberikan mereka ruang untuk berbincang.