Putin Balas Pemimpin Barat yang Ejek Foto Telanjang Dadanya: Mereka Terlihat Menjijikkan Jika Meniru
Presiden Rusia Vladimir Putin membalas para pemimpin Barat yang mengejek fotonya saat sedang berkuda dengan bertelanjang dada.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Fajar Nasucha
"Oh ya. Menunggang kuda adalah yang terbaik," Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen ikut mengambil kesempatan untuk mengejek Putin.
Baca juga: Dada Putin Jadi Bahan Ejeken di Pertemuan G7, PM Inggris Ajak Pamer Otot Kepada Rusia
Para pemimpin Barat telah merujuk pada foto-foto terkenal tahun 2009 dari seorang Putin bertelanjang dada menunggang kuda selama kunjungan ke wilayah Tuva Siberia.
Foto-foto Putin telah diejek secara online selama bertahun-tahun sejak diambil.
Putin Ancam Bila NATO Tempatkan Pasukan di Finlandia dan Swedia
Putin mengatakan Rusia mempersilakan Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO.
Namun, dia mengancam akan mengambil tindakan tegas jika militer NATO ditempatkan di dua negara tersebut.
Putin menyebutkan, hubungan Moskow dengan Helsinki dan Stockholm bisa saja memburuk karena keanggotan NATO mereka.
Sementara itu, Amerika Serikat (AS) meminta agar Rusia tidak menganggap pasukan tambahan NATO di negara-negara Eropa sebagai sebuah provokasi Barat.
Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan bergabungnya Finlandia dan Swedia adalah sebagai tanggapan yang sah terhadap "agresi" di Ukraina oleh aliansi murni defensive.
Kepada Bloomberg Kirby mengomentari pengumuman Presiden AS Joe Biden pada hari Rabu bahwa lebih banyak pasukan akan dikirim ke Polandia, Rumania, dan negara-negara Baltik, bersama dengan tambahan pesawat dan kapal AS yang ditempatkan di tempat lain di benua itu.
"Tidak ada alasan bahwa Putin perlu melihat perubahan postur kekuatan di sisi timur NATO sebagai provokasi. NATO adalah, akan, selalu menjadi aliansi defensif," kata Kirby.
"Alasan kita harus melakukan ini adalah karena Tuan Putin telah menjadi pengaruh destabilisasi di benua itu. Putin memutuskan untuk menyerang negara tetangga yang berdaulat. Tuan Putin-lah yang agresor," tambah Kirby.
Baca juga: 5 Poin Penting Hasil Pertemuan Jokowi dengan Vladimir Putin di Rusia
Pensiunan Laksamana Angkatan Laut AS, yang meninggalkan pekerjaannya sebagai juru bicara Pentagon bulan lalu untuk pindah ke Gedung Putih, juga berpendapat bahwa sementara NATO ingin konflik di Ukraina berakhir, terserah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menentukan kapan dan di mana, serta dalam keadaan apa, negosiasi bahkan dapat dimulai.
Para pemimpin NATO telah memberikan dukungan tanpa syarat kepada Zelensky untuk berjuang, bukan untuk bernegosiasi.