Ledakan di Belgorod Rusia Tewaskan Tiga Warga, Ukraina Belum Mengaku Bertanggung Jawab
Kota Belgorod, Rusia yang dekat perbatasan dengan Ukraina mengalami ledakan yang menewaskan tiga orang dan merusak puluhan bangunan.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
"Suaranya sangat kuat sehingga saya melompat, saya bangun, menjadi sangat takut dan mulai berteriak," kata seorang penduduk Belgorod, seraya menambahkan ledakan terjadi sekitar pukul 3 pagi waktu setempat.
"Rudal itu menghantam bangunan tempat tinggal sekitar 20 meter dari rumah saya. Semua jendela di rumah kami pecah, pintu-pintunya keluar dari barisan."
Belgorod, sebuah kota berpenduduk hampir 400.000 sekitar 40 km di utara perbatasan dengan Ukraina, adalah pusat administrasi wilayah Belgorod.
Sejak Rusia meluncurkan invasi pada 24 Februari, ada banyak laporan serangan di Belgorod dan wilayah lain yang berbatasan dengan Ukraina.
Moskow selalu menuduh Kyiv yang melakukan serangan tersebut.
Ukraina belum mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan yang telah terjadi, tetapi menggambarkan insiden itu sebagai balasan dan "karma" atas invasi Rusia.
Baca juga: Tidak Ada Pemimpin Negara di Dunia yang Diterima Secara Terbuka oleh Rusia dan Ukraina Selain Jokowi
Pekan lalu, puluhan warga sipil Ukraina tewas dalam serangkaian serangan Rusia di kota-kota di Ukraina.
Salah satu insiden yang terbaru yakni serangan roket di mall di Kremenchuk dan serangan di blok apartemen di Odessa.
Adanya insiden ledakan di wilayah Rusia menjadi lebih umum sejak pasukan Putin mundur dari Kyiv, akhir Maret lalu.
Sejak saat itu, tentara Ukraina melancarkan serangan balasan di dekat Kota Kharkiv.
Dua drone Ukraina ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara di atas wilayah Kursk Rusia pada Minggu pagi, kata gubernur wilayah Kursk, Roman Staravoit, di Telegram.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)