Putin: Sanksi Barat Semakin Memperkuat Penyatuan Rusia-Belarusia
Putin mengatakan, sanksi Barat yang selama ini dijatuhkan untuk negaranya telah mendorong Belarusia untuk berintegrasi lebih cepat dengan Rusia
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, serangkaian sanksi Barat yang selama ini dijatuhkan untuk negaranya telah mendorong Belarusia untuk berintegrasi lebih cepat dengan Rusia.
“Ini dilakukan untuk meminimalkan kerugian dari sanksi ilegal, dan untuk mempermudah penguasaan output produk yang dibutuhkan serta mengembangkan kompetensi baru untuk memperluas kerja sama dengan negara sahabat,” kata Putin.
Sementara itu, antusiasme dari Presiden Belarusia Alexander Lukashenko terhadap Moskow telah meningkat. Ia didorong lebih dekat ke Putin pada tahun 2020, ketika Putin memberikan dukungan kepada tindakan keras Minsk terhadap protes anti-pemerintah setelah pemilihan.
Baca juga: Beda Penerimaan Putin saat Menjamu Jokowi dan Macron, Apa Makna Meja Berukuran 5 Meter Khas Rusia?
Dilansir dari Aljazeera, Minggu (3/7/2022) Lukashenko telah mengizinkan Rusia untuk menggunakan Belarusia sebagai landasan peluncuran ketika Moskow mulai menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu.
Di sisi lain, para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) dan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) mengecam integrasi militer Belarusia dalam kerangka strategis baru yang diberi label Rusia, karena merupakan ancaman langsung bagi perdamaian dan stabilitas.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengatakan, Rusia dan Belarusia harus mengambil tindakan bersama yang mendesak untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dan kesiapan tempur pasukan mereka.
Pekan lalu, ketika Lukashenko mengunjungi Saint Petersburg, Putin mengatakan bahwa Rusia akan segera menempatkan rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir di Belarus.
Baca juga: Turki Diminta Tahan Kapal Kargo Berbendera Rusia yang Membawa Gandum Ukraina
Kemudian, selama pertemuan di Minsk antara Presiden Belarus dan diplomat top Rusia Sergey Lavrov, Lukashenko mengatakan Rusia harus siap untuk menanggapi ancaman nuklir yang dirasakan dari kekuatan Barat.