Rusia Sebut AS Tak Ingin Ukraina Bicara Soal Perdamaian
Amerika Serikat (AS) dituding memimpin negara-negara Barat untuk terus menyeponsori peperangan, hingga perdamaian tak kunjung datang.
Editor: Hendra Gunawan
Kanada juga memberikan bantuan kepada Ukraina sebesar 200 juta dolar AS sejak Februari lalu.
Ukraina juga menerima bantuan dari negara-negara lain seperti Spanyol, Prancis, Norwegia, Swedia, Finlandia, dan Denmark, serta negara tetangganya, Polandia dan Slovakia
Serangan Terbaru di Odessa
Di bulan keempat invasi, Rusia meluncurkan rudal yang menghantam sebuah gedung apartemen dan sebuah resor di dekat pelabuhan Laut Hitam di Kota Odessa, Ukraina pada Jumat (1/7/2022).
Serangan ini menewaskan sedikitnya 17 orang dan melukai puluhan lainnya.
Dilansir Reuters, satu rudal menghantam sebuah gedung berlantai sembilan di kota Bilhorod-Dnistrovskyi sekitar pukul 01:00 (2200 GMT Kamis), kata kementerian darurat Ukraina.
Itu juga menyebabkan kebakaran di sebuah gedung toko.
Serhiy Bratchuk, juru bicara pemerintah daerah Odesa, mengatakan kepada televisi pemerintah Ukraina bahwa operasi penyelamatan sedang berlangsung karena beberapa orang terkubur di bawah puing-puing setelah sebagian bangunan runtuh.
Rudal lain menghantam fasilitas resor, kata Bratchuk, menewaskan sedikitnya tiga orang termasuk seorang anak dan melukai satu orang.
Serangan ini terjadi sehari setelah Rusia memutuskan menarik pasukannya dari Pulau Ular sebagai "isyarat niat baik".
Serangan rudal Rusia kembali menghantam Odesa pada Jumat (1/7/2022), dalam penembakan kedua, 3 orang dilaporkan tewas, satu di antaranya seorang anak. - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengatakan Kremlin tidak mempercayai Barat dan sebut hubungan dengan UE telah berakhir. (Twitter)
Ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa Rusia tidak menghalangi upaya PBB untuk membuka koridor kemanusiaan yang memungkinkan gandum dikirim dari Ukraina.
Di sisi lain, Ukraina mengklaim berhasil mengusir pasukan Rusia dari posnya di Laut Hitam usai melancarkan serangan artileri dan rudal.
"Itu belum menjamin keamanan. Belum menjamin bahwa musuh tidak akan kembali," kata Presiden Volodymyr Zelensky dalam pidato malamnya.
"Tapi ini secara signifikan membatasi tindakan penjajah. Langkah demi langkah, kami akan mendorong mereka kembali dari laut kami, tanah kami dan langit kami," pujinya.