Inilah Isi Khotbah Wukuf Tenda Jemaah Haji Indonesia di Arafah Jumat Siang Ini
Sekitar 100 ribu jemaah haji Indonesia mengikuti wukuf atau yang disebut-sebut sebagai puncak ibadah haji, Jumat (8/7/2022).
Penulis: Aji Bramastra
Editor: Hasanudin Aco
Artinya: "Suatu maklumat dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Jika kamu (kaum musyrik) bertobat, itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Berilah kabar gembira (Nabi Muhammad) kepada orang-orang yang kufur (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih".
Inilah ayat dalam Al-Qur'an yang menyebutkan secara langsung istilah haji Akbar yang juga pernah dialami oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم .Ayat ini juga merupakan maklumat atau pemberitahuan dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar yang terjadi pada tahun ke9 Hijriah.
Haji akbar memang spesial dan memiliki kelebihan serta keistimewaan dibanding dengan musim-musim haji lainnya. Disebutkan dalam Kitab Mughni
al-Muhtaj Jilid I halaman 497 beberapa keistimewaan haji akbar menurut ulama kalangan syafi'iyyah:
Artinya: Ulama kalangan Syafiiyyah mengatakan: dikatakan, jika hari Arafah jatuh pada hari Jumat, maka seluruh yang berkumpul di Padang Arafah akan langsung mendapat ampunan dari Allah tanpa perantara. Dan bila (wukuf) di selain hari Jumat, maka ampunannya melalui perantara. Artinya, Allah memberikan ampunan orang yang berdosa (yang wukuf) karena adanya orang baik (yang wukuf).
Hadirin dhuyufurrahman yang dimuliakan Allah Pada momentum haji akbar ini, mari kita merenungkan perjalanan kehidupan kita sekaligus mengambil ibrah sebagai modal menghadapi masa depan. Mari kita ber-muhasabah, bahwa kehadiran kita ke Tanah Suci ini berasal dari arah yang berbeda-beda. Kita disatukan oleh Allah جل جلاله dalam keragaman bangsa, suku, budaya, bahasa, dan banyak perbedaan lainnya yang merupakan sunnatullah.
Kita disatukan dalam Islam rahmatan lil alamin melalui tuntunan syariat menjalankan kewajiban haji di Tanah Suci. Dengan hal ini kita diingatkan betapa pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai ukhuwah Islamiyyah, ukhuwah basyariyah, dan ukhuwah wathaniyah.
Allah berfirman dalam al-Qur'an surat Al Imran 103:
Artinya: "Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat ayat- Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk."
Ahli tafsir menjelaskan bahwa ayat ini turun untuk mengingatkan umat Nabi Muhammad bahwa dahulu pada masa jahiliah, masyarakat saling bermusuhan sehingga timbullah perang saudara beratusratus tahun lamanya, seperti perang antara kaum Aus dan Khazraj. Allah kemudian mempersatukan hati mereka dengan datangnya Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dan mereka masuk ke dalam agama Islam dengan berbondong-bondong. Allah جل جلاله telah mencabut dari hati mereka sifat dengki dan memadamkan dari mereka api permusuhan sehingga jadilah mereka orang-orang yang bersaudara dan saling mencintai menuju kebahagiaan bersama. Suasana hati yang lembut dan saling mengedepankan persatuan serta persaudaran menjadi sebuah kenikmatan yang harus dipertahankan dan disyukuri.
Dalam ayat lain Allah جل جلاله juga berfirman:
Artinya: "Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal." (QS: AlImran: 159)
Ayat ini juga menjadi pengingat akan pentingnya berlaku lemah lembut kepada sesama serta membuang jauh perilakuperilaku yang tidak mengedepankan tata krama, termasuk juga hati yang keras dalam mengajak kepada kebaikan. Alihalih akan mendatangkan sesuatu yang diharapkan, sikap negatif ini justru akan semakin menjauhkan orang-orang baik di sekitar kita. Mari tebarkan aura menyejukkan dan kedepankan diskusi dengan kepala dingin untuk menyelesaikan berbagai hal dalam mewujudkan kemaslahatan bersama. Bersikap baik dan berperilaku positif sudah menjadi setengah dari kesuksesan kita meraih sesuatu. Hadirin dhuyufurrahman yang dimuliakan Allah جل جلاله, Dalam momentum haji ini, kita juga diingatkan untuk menanggalkan ke-aku-an kita dengan mengagungkan Allah yang merupakan dzat paling berhak dalam kehidupan. Kita hadir hanya dengan memakai dua helai kain putih yang menjadi simbol ketidakmampuan dan kepasrahan kepada Allah.
Pakaian ihram yang kita pakai ini menunjukkan bahwa kita semua sama di hadapan Allah جل جلاله .Bukan jabatan, bukan harta, dan bukan kelebihan fisik yang pantas untuk dibanggakan di hadapan Allah karena yang menjadi barometer kemuliaan dihadapan-Nya hanyalah ketakwaan. Allah berfirman:
Artinya: "Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti." (QS Al Hujurat: 13)