Polisi Selidiki Pembakaran Kediaman Pribadi Perdana Menteri Sri Lanka
pembakaran kediaman pribadi Perdana Menteri (PM) Ranil Wickremesinghe di Kolombo telah diserahkan ke Departemen Investigasi Kriminal (CID)
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KOLOMBO - Polisi Sri Lanka mengatakan bahwa penyelidikan atas insiden pembakaran kediaman pribadi Perdana Menteri (PM) Ranil Wickremesinghe di Kolombo telah diserahkan ke Departemen Investigasi Kriminal (CID).
Pada hari Minggu waktu setempat, polisi menangkap 3 orang karena telah membakar kediaman pribadi Wickremesinghe selama berlangsungnya aksi unjuk rasa berujung kekerasan pada Sabtu kemarin.
Dikutip dari laman www.adaderana.lk, Minggu (10/7/2022), menurut laporan, pengunjuk rasa memasuki kediaman pribadi PM di Cambridge Place di Colombo dan membakarnya.
Baca juga: Pemimpin Partai di Sri Lanka Desak Presiden dan Perdana Menteri Mengundurkan Diri
Aksi ini tentu saja menimbulkan kerusakan parah pada properti dan sedan mewah milik Wickremesinghe.
Diantara tersangka yang ditangkap, seorang diantaranya merupakan anak berusia 19 tahun yang tinggal di Gunung Lavinia.
Sedangkan 2 tersangka lainnya diidentifikasi sebagai warga wilayah Kadawatha dan Galle, masing-masing berusia 24 dan 28 tahun.
"Lebih banyak penangkapan saat ini sedang dilakukan, karena polisi telah memperluas cakupan penyelidikan mereka," kata Juru bicara kepolisian negara itu.
Selama aksi unjuk rasa yang dilakukan di luar kediaman pribadi Wickremesinghe pada Sabtu malam, sekelompok orang pun menyerbu tempat itu kemudian membakarnya.
"Kediaman itu penuh dengan koleksi buku langka dan patung Buddha tua, yang sebagian besar diwarisi Wickremesinghe," kata Juru bicara Kantor Perdana Menteri.
Baca juga: Kediaman Presiden Sri Lanka Diserbu Pengunjuk Rasa, Ada yang Memasak Kari di Dapur hingga Berenang
Insiden itu terjadi beberapa jam setelah Wickremesinghe menyampaikan kesediaannya mengundurkan diri dari jabatan untuk memberi jalan bagi pemerintahan semua partai.
Perlu diketahui, protes massal di seluruh pulau diadakan serentak pada Sabtu kemarin.
Mereka menuntut Presiden Gotabaya Rajapaksa dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe untuk segera mengundurkan diri.
Sementara itu, Komisi Utilitas Publik Sri Lanka (PUCSL) mengatakan bahwa penyelidikan khusus sedang dilakukan terkait pemadaman listrik di sekitar kediaman pribadi Wickremesinghe.
Baca juga: Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa Umumkan Pengunduran Diri setelah Demonstran Serbu Kediamannya
Karena tidak ada pemadaman listrik yang dijadwalkan setelah pukul 18.00 pada Sabtu kemarin di seluruh pulau.
Oleh karena itu, penyelidikan yang tepat akan dilakukan oleh PUCSL untuk mengungkap kebenaran tidak tersedianya listrik pada waktu itu.