Ketika Demonstran Kuasai Istana Presiden Sri Lanka, Berpesta Hingga Temukan Pakai Dalam Rajapaksa
Warga Sri Lanka menyerbu dan menguasai istana kepresidenan di Colombo, Sabtu (9/7/2022). Mereka berpesta dan memeriksa setiap ruangan Rajapaksa.
Penulis: Adi Suhendi
Protes pelengseran presiden Rajapaksa sebenarnya sudah dimulai pada awal Maret.
Akan tetapi aksi ini baru pecah pada Sabtu kemarin, dimulai dengan berkumpulnya ribuan orang yang berasal dari berbagai wilayah di alun-alun Galle Face Green Kolombo, kemudian massa mulai bergerak ke arah perkotaan dan berakhir di istana Kolombo.
“Saya datang kesini untuk mengusir presiden. Situasi di negara ini tidak baik,” ujar Gihan Roshan, salah satu demonstran.
Meski sejumlah tentara dan polisi sudah ditempatkan untuk memblokade akses para demonstran, namun karena jumlah massa yang membludak membuat pihak keamanan setempat kewalahan menahan massa yang menyerukan aksi pengunduran diri Rajapaksa.
"Orang-orang menyerbu stasiun kereta api dan secara harfiah memaksa karyawan untuk menempatkan mereka di kereta dan membawa mereka ke Kolombo," jelas Minelle Fernandez, wartawan dari Al Jazeera.
Khawatir demonstran akan bersikap lebih anarkis, perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe akhirnya juga ikut mengundurkan diri, pihaknya juga menyampaikan permintaan maaf lantaran gagal memenuhi janjinya untuk mengembalikan kondisi perekonomian Sri Lanka yang bangkrut. (Tribunnews.com/ CNA/ Alzazera)