Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2 Negara ASEAN yang Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka

Inilah dua negara di ASEAN yang terancam bangkrut menyusul negara Sri Lanka, ada Laos dan Myanmar.

Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
zoom-in 2 Negara ASEAN yang Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka
Freepik
Bendera Laos (kiri), bendera Myanmar (kanan). Inilah dua negara di ASEAN yang terancam bangkrut menyusul negara Sri Lanka, ada Laos dan Myanmar. 

Mata uangnya turun 30 persen, yang memperburuk kesengsaraan negara itu.

Antrean panjang membeli bahan bakar, harga pangan yang naik dengan cepat, dan ketidakmampuan rumah tangga untuk membayar tagihan bulanan mereka, juga telah menyebabkan kritik publik.

bendera laos
Bendera Laos. Laos jadi negara di ASEAN yang terancam bangkrut.

Diberitakan The Diplomat, Selasa (28/6/2022), alasan utama di balik keruntuhan ekonomi Laos adalah korupsi.

Perdana Menteri Phankham Viphavanh telah mengakui sebanyak itu, mengatakan kepada Majelis Nasional bahwa penggelapan oleh eksekutif dan staf.

Hal ini juga dikombinasikan dengan manajemen yang buruk.

“Administrasi perusahaan-perusahaan ini biasanya tidak mengikuti rencana bisnis yang sehat."

"Selain itu, perekrutan eksekutif dan staf sebagian besar didasarkan pada nepotisme, dengan faktor-faktor ini menjadi alasan utama kegagalan manajemen yang mendalam,” kata media yang dikelola pemerintah.

Baca juga: Daftar 9 Negara yang Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka akibat Krisis Ekonomi

BERITA REKOMENDASI

Pada akhir tahun lalu, menurut angka Bank Dunia, utang publik Laos mencapai 88 persen dari produk domestik bruto dan utang luar negeri sebesar $14,5 miliar.

Vientiane membutuhkan $1,3 miliar per tahun untuk memenuhi kewajibannya hingga tahun 2025, tetapi hanya memiliki cadangan devisa sekitar $1,2 miliar.

2. Myanmar

Pandemi Covid-19 dan ketidakstabilan politik telah memukul ekonomi Myanmar, terutama setelah kudeta militer pada Februari 2021 terhadap pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Myanmar juga terkena sanksi dari Barat, seperti penarikan bisnis besar-besaran.

Kini ekonomi Myanmar diperkirakan mengalami kontraksi minus 18 persen tahun lalu dan diperkirakan tidak akan tumbuh tahun ini.

Lebih dari 700.000 orang telah melarikan diri atau diusir dari rumah mereka karena konflik bersenjata dan kekerasan politik.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas