Saat Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa Melarikan Diri, Sembunyi, dan Ketakutan Bertemu Rakyatnya
Didemo rakyat karena negaranya bangkrut, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa dan istri melarikan diri ke luar negeri.
Editor: Hasanudin Aco
Ia gugup dan takut untuk terbang dalam satu pesawat dengan penumpang sipil.
The Daily Mirror mengatakan pembicaraan sedang berlangsung untuk menggunakan pesawat pribadi untuk Rajapaksa yang akan membawanya dari Maladewa ke Singapura.
Kantor berita Yahoo News Singapore telah mengirimkan pertanyaan tentang ini ke Kementerian Luar Negeri Singapura namun belum ada jawaban.
Unjuk Rasa Besar-besaran
Sri Lanka kini dalam keadaan kekacauan akibat krisis ekonomi terjadi dan membuat puluhan ribu pengunjuk rasa di negara itu turun ke jalan.
Pada Sabtu (9/7/2022) Rajapaksa lari dari istana kepresidenan setelah masa datang untuk menggeruduk rumah tersebut.
Presiden Rajapaksa sebelumnya berjanji pada 13 Juli 2022 akan mundur dari jabatannya.
Namun sampai hari ini janji itu belum dipenuhi.
Perdana militer Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe akhirnya menjadi presiden sementara Sri Lanka.
Penunjukan Wickremesinghe sebagai presiden sementara malah memicu protes yang semakin besar karena rakyat meminta sang PM juga harus pergi dari jabatannya.
Hal itu akhinya yang membuat Wickremesinghe meminta militer untuk bertindak dan melakukan segalanya untuk mengembalikan ketertiban.
“Kita tak bisa menghancurkan konstitusi kita. Kita tak boleh membiarkan para fasis mengambil alih,” ujarnya dilansir dari BBC, Kamis (14/7/2022).
“Kita harus mengakhiri ancaman fasis terhadap demokrasi ini,” kata Wickremesinghe.
Meski begitu, Pengacara Hak Asasi Manusia, Bhavani Fonseka di Kolombo, mengatakan Sri Lanka tak memiliki sejarah militer memainkan peranan aktif di pemerintahan atau politik.
“Kami telah memiliki demokrasi yang kuat dan telah dipilih perwakilan dalam peran itu,” katanya.
“Tetapi kami juga berada dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, jadi apa pun mungkin terjadi,” kata Fonskea.