Rusia Klaim Telah Hancurkan Empat Peluncur Himars, Ukraina: Hoaks
Kementerian pertahanan Rusia mengklaim bahwa pasukannya telah menghancurkan empat sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) yang dipasok AS
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA – Kementerian pertahanan Rusia mengklaim bahwa pasukannya telah menghancurkan empat sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) yang dipasok AS untuk Ukraina pada awal bulan ini.
“Antara 5 dan 20 Juli, empat peluncur dan satu kendaraan reload untuk sistem roket peluncuran ganda (HIMARS) buatan AS hancur," kata kementerian pertahanan Rusia.
Kiev dengan tegas menolak klaim Moskow, dan menyebut pernyataan itu palsu, yang sengaja dibuat untuk melemahkan dukungan Barat ke Ukraina.
Baca juga: Pengiriman Gas Gazprom Melalui Pipa Yamal Merosot Setelah Rusia Mengoperasikan Jalur Nord Stream 1
Sementara itu, Ukraina menuduh Rusia dengan sengaja mengintensifkan serangan rudal dan roket ke kota-kota dalam beberapa pekan terakhir untuk meneror penduduknya.
Dilansir dari Aljazeera, Sabtu (23/7/2022) serangan intensif yang dilakukan oleh pasukan Rusia membuat ribuan warga sipil Ukraina tewas dan kota-kota hancur.
Namun, Moskow telah membantah dengan sengaja menembaki warga sipil dan mengatakan semua targetnya adalah militer.
Di sisi lain, Kiev menyanjung delapan HIMARS yang dikirim oleh Barat untuk melawan serangan dari pasukan Rusia.
Baca juga: Mulai Tingkatkan Serangan Jarak Jauh, Rusia Tembakkan Rudal dan Roket ke Kiev
Senjata canggih ini lebih tepat sasaran dan menawarkan jangkauan yang lebih jauh daripada sistem artileri lainnya, sehingga memungkinkan Kiev untuk menyerang target Rusia dan depot senjata lebih jauh di belakang garis depan.
Pada 6 Juli, hanya beberapa hari setelah HIMARS pertama tiba di Ukraina, kementerian pertahanan Rusia mengatakan telah menghancurkan dua di antaranya dan merilis video dugaan serangan tersebut.
Ukraina telah menolak klaim Rusia dan mengatakan pihaknya menggunakan senjata yang dipasok AS untuk menimbulkan “pukulan yang menghancurkan” bagi pasukan Rusia.
Baca juga: Rudal Israel Hantam Situs Pembuatan Roket Hamas di Gaza, Bertepatan Kunjungan Biden ke Timur Tengah
Kepala staf kepresidenan Ukraina, Serhiy Leshchenko mengatakan bahwa Ukraina akan terus menggunakan HIMARS untuk membuat kerugian besar bagi Rusia.
“Rusia sedang mencoba untuk menghentikan pasokan senjata dari Barat dan mengintimidasi sekutu Ukraina dengan kekuatan fiksi angkatan bersenjata Rusia,” katanya dalam briefing media pada hari Jumat (22/7).
Pekan ini, Kiev telah menggunakan HIMARS untuk menyerang jembatan penting di seberang Sungai Dnieper di bagian selatan wilayah Kherson yang dikuasai Rusia.
Secara terpisah, AS kembali mengirim empat HIMARS tambahan pada hari Rabu (20/7) sebagai dukungan untuk militer Ukraina.