Siapa Nicole Shanahan? Istri Pendiri Google Sergey Brin yang Diduga Selingkuh dengan Elon Musk
Inilah sosok Nicole Shanahan, istri dari co-founder Google Sergey Brin yang dilaporkan berselingkuh dengan CEO Tesla, Elon Musk.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Nicole Shanahan (33), istri dari co-founder Google Sergey Brin yang dikabarkan berselingkuh dengan Elon Musk, adalah seorang pengacara dan pengusaha Silicon Valley asal California.
Nicole Shanahan diduga memiliki hubungan asmara singkat dengan CEO Tesla pada bulan Desember lalu.
Hubungan itu dilaporkan membuat Sergey Brin untuk mengajukan cerai.
Tak hanya itu, Sergey Brin juga mengakhiri persahabatan lamanya dengan Elon Musk, Wall Street Journal melaporkan.
Sebelum menjadi berita utama karena menjadi wanita di antara dua orang terkaya di dunia, Nicole Shanahan dikenal dengan mendirikan ClearAccessIP, menurut NY Post.
ClearAccessIP adalah sebuah perusahaan teknologi yang menggunakan kecerdasan buatan untuk mengelola paten.
Baca juga: PROFIL Sergey Brin, Pendiri Google yang Gugat Cerai Nicole Shanahan karena Isu Perselingkuhan
Akan tetapi Nicole Shanahan menjual perusahaan itu pada tahun 2020.
Nicole Shanahan juga pendiri dan presiden Yayasan Bia-Echo, sebuah yayasan filantropi yang mempromosikan reformasi peradilan pidana.
Yayasan itu juga memperjuangkan masa depan yang berkelanjutan dan mendukung penelitian tentang kesuburan dan umur panjang reproduksi pada wanita di pertengahan usia 30-an.
Masalah reproduksi menjadi masalah pribadi bagi Shanahan.
Nicole Shanahan berbicara secara terbuka tentang kesulitannya hamil saat peluncuran Center for Female Reproductive Longevity and Equality atau Pusat Umur Panjang dan Kesetaraan Reproduksi Wanita di Buck Institute for Research on Aging.
"Seperti banyak wanita yang belum siap untuk memulai sebuah keluarga di awal usia 30-an, saya memutuskan, atau begitulah yang saya pikirkan saat itu, untuk mengambil tindakan sendiri dan membekukan embrio," ujarnya.
"Namun, setelah tiga kali percobaan pembuatan embrio yang gagal dan puluhan kunjungan ke klinik fertilisasi in vitro di sekitar Bay Area, saya mengetahui bahwa saya tidaklah tidak tergoyahkan seperti yang saya kira."
"Saya berkomitmen untuk membantu generasi perempuan masa depan memiliki lebih banyak pilihan," katanya tentang masalah ini.