Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Media Barat Tetap Bungkam Terkait Keganasan Neo Nazi di Ukraina

Peristiwa Euromaidan 2014 dianggap kudeta politik Ukraina dan sejak saat itu kiblat Kiev beralih ke barat. Kelompok neo-Nasi diterima kehadirannya.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Media Barat Tetap Bungkam Terkait Keganasan Neo Nazi di Ukraina
AFP/Getty/CBS News
Batayon atau Resimen Azov Ukraina menggelar parade di Kota Kharkiv, 11 Maret 2022. Batalyon berideologi neo Nazi ini ambil bagian dalam genosida terhadap etnis Rusia di wilayah Donbass sejak 2014. 

Phillips menjelaskan, di bawah pengaruh partai-partai kanan radikal, pendukung moderat dari All-Ukrainian Union ‘Fatherland’dan UDAR (Aliansi Demokratik Ukraina untuk Reformasi) beralih ke 'superviolence,' yang menjadi ciri khas Euromaidan.

Graham Phillips menuliskan ulasannya di situs Ukraina.ru. Beberapa outlet barat memang menulis pasca-Maidan Ukraina dibanjiri radikal sayap kanan, dari pemerintah hingga tentara.

Pada Mei 2018, jurnal opini mingguan AS, The Nation, menerbitkan opini Stephen Cohen, profesor emeritus dalam studi Rusia di Universitas Princeton dan Universitas New York.

Cohen menulis tentang peran neo-Nazi dalam krisis Ukraina dan kolusi AS dengan kaum radikal Ukraina.

Menurutnya, ada usaha secara sengaja narasi arus utama untuk menampilkan apa yang harus diungkapkan dan atau dihilangkan.

Langkah itu dilakukan kekuatan neo-fasis Ukraina yang didukung AS, dan menguasai Kiev sejak 2014. Menurut Cohen, tak banyak orang Amerika mengikuti perkembangan ini.

Lambang Wafen SS Divisi Panzer Nazi dan simbol Resimen Azov yang diintegrasikan ke Garda nasional Ukraina.
Lambang Wafen SS Divisi Panzer Nazi dan simbol Resimen Azov yang diintegrasikan ke Garda nasional Ukraina. (THEPOSTIL.COM)

Regu Pemusnahan ala Nazi

Berita Rekomendasi

Ia lalu mengungkap apa yang terjadi saat penembak jitu membunuh sejumlah pemrotes dan polisi di Lapangan Maidan Kiev pada Februari 2014.

Peristiwa ini memicu “revolusi demokrasi” yang menggulingkan Presiden Viktor Yanukovych, dan membawa ke tampuk kekuasaan rezim anti-Rusia dan pro-Amerika yang ganas.

Menurut Cohen, peristiwa itu bukanlah demokrasi atau revolusi, tetapi kudeta kekerasan yang terjadi di jalan-jalan dengan dukungan tingkat tinggi.

Pelakunya bukan dikirim Yanukovych, seperti yang masih dilaporkan secara luas, melainkan hampir pasti oleh organisasi neo-fasis Right Sector dan rekan-rekan konspiratornya.

Kejadian itu disusul pembakaran pemrotes di Odessa tak lama kemudian, yang membangkitkan ingatan tentang regu pemusnahan Nazi di Ukraina selama Perang Dunia II.

Kenyataan ini telah dihapus dari narasi media arus utama Amerika. Bagi warga Ukraina, peristiwa itu tetap menjadi pengalaman yang menyakitkan.

Batalyon Azov atau Resimen Azov, yang terdiri sekira 3.000 pejuang bersenjata lengkap, telah memainkan peran tempur utama dalam perang saudara Ukraina.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas