UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-153: Kyiv Berharap Dapat Kirim Gandum Pekan ini
Invasi Rusia ke Ukraina hari ke-153, Selasa (26/7/2022), Ukraina berharap dapat mulai mengekspor gandum dari pelabuhannya pekan ini.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
“Ini adalah perang gas terbuka yang dilancarkan Rusia terhadap Eropa yang bersatu… Dan itulah mengapa perlu untuk membalas,” katanya,
Dia seraya menambahkan Eropa harus meningkatkan sanksinya terhadap Moskow.
Baca juga: Rilis Koleksi NFT, Museum Meta History Galang Dana 1 Juta Dolar AS untuk Dukung Ukraina
Diplomat Rusia sebut Moskow hendak gulingkan Zelensky
Diplomat top Rusia mengatakan tujuan menyeluruh Moskow adalah untuk menggulingkan pemerintah Zelensky.
Berbicara kepada utusan pada pertemuan puncak Liga Arab di Kairo pada Minggu (24/7/2022), Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, mengatakan Moskow bertekad untuk membantu Ukraina "membebaskan diri dari beban rezim yang sama sekali tidak dapat diterima".
Lavrov tiba di Uganda
Lavrov tiba di Uganda pada pemberhentian ketiga dari tur empat hari di negara-negara Afrika.
Menurut kantor berita Tass Rusia, Lavrov akan mengadakan pembicaraan pada hari Selasa dengan presiden Uganda Yoweri Museveni.
Ukraina hancurkan 50 depot amunisi Rusia
Ukraina mengatakan telah menghancurkan 50 depot amunisi Rusia menggunakan sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) yang dipasok AS pada Senin (25/7/2022).
Sistem tersebut, yang dikirimkan akhir bulan lalu, telah mengubah perang menguntungkan Ukraina dengan membongkar logistik Rusia dan memperlambat serangannya, kata pihak berwenang Ukraina.
“Ini memotong rantai logistik [Rusia] dan menghilangkan kemampuan mereka untuk melakukan pertempuran aktif dan menyerang angkatan bersenjata kami dengan tembakan berat,” kata menteri pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov.
Baca juga: Korea Utara Tuduh Amerika Serikat Produksi Senjata Biologis di Ukraina
Banding hukuman kejahatan perang ditunda
Banding hukuman kejahatan perang pertama Ukraina ditunda pada Senin (25/7/2022), karena jaksa terus mendorong untuk meminta pertanggungjawaban hukum Rusia atas kekejaman.