Dampak Utama Perang Rusia vs Ukraina, Ini Jumlah Korban hingga Kerugian Keduanya
Inilah kerugian yang diderita Rusia vs Ukraina selama perang, mulai dari jumlah korban jiwa hingga dampaknya yang memicu krisis energi dunia.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
Dampaknya terhadap perekonomian Rusia cukup parah dan belum sepenuhnya jelas.
Rusia dikeluarkan dari pasar keuangan Barat, oligarkinya dijatuhi sanksi Barat, dan mengalami masalah dalam mencari beberapa barang seperti microchip.
Rusia bulan lalu gagal membayar obligasi luar negerinya untuk pertama kalinya pasca-revolusi Bolshevik 1917.
5. Kenaikan Harga
Invasi dan sanksi Barat terhadap Rusia menyebabkan kenaikan tajam dalam harga pupuk, gandum, logam dan energi.
Rusia adalah pengekspor minyak terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi dan pengekspor gas alam, gandum, pupuk nitrogen, dan paladium terbesar di dunia.
Tak lama setelah invasi Rusia ke Ukraina, harga minyak internasional melonjak ke level tertinggi sejak rekor 2008.
Upaya mengurangi ketergantungan pada minyak, gas dan produk minyak Rusia atau bahkan untuk membatasi harganya, telah memperburuk krisis energi dan menjadi yang paling parah sejak embargo minyak Arab pada 1970-an.
Setelah Rusia memotong aliran melalui pipa gas Nord Stream 1 ke Jerman, harga gas melonjak di Eropa.
Pemutusan total akan mengarahkan kawasan euro ke dalam resesi, dengan kontraksi tajam di Jerman dan Italia, menurut Goldman Sachs.
Baca juga: Kapal Suriah Bawa Gandum Curian dari Dermaga Ukraina, Berlabuh di Lebanon
Baca juga: AS Tak Punya Bukti Rusia Datangkan Drone Dari Iran
6. Senjata Barat
Amerika Serikat (AS) telah memberikan sekitar $7,6 miliar bantuan keamanan ke Ukraina sejak 24 Februari.
Bantuan itu termasuk sistem anti-pesawat stinger, sistem anti-armor Javelin, Howitzer 155mm dan peralatan pelindung kimia, biologi, radiologi, dan nuklir.
Pendonor terbesar Ukraina selanjutnya adalah Inggris.
Pemerintahan eks PM Boris Johnson menggelontorkan dana $2,8 miliar dalam bentuk dukungan militer.
Uni Eropa juga telah menyetujui 2,5 miliar euro dalam bantuan keamanan ke Ukraina.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)