Ukraina Kecam Seruan Rusia yang Ingin Jatuhkan Hukuman Gantung kepada Tentara Azov: Negara Teroris
Rusia menyebut tentara Ukraina layak dihukum mati bukan dengan cara ditembak, tetapi digantung. Pejabat Ukraina menyebut Rusia negara teroris.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Gazprom secara drastis memotong pengiriman gas ke Eropa melalui pipa Nord Stream pada hari Rabu, menjadi sekitar 20 persen dari kapasitasnya.
Negara-negara Uni Eropa menuduh Rusia memeras pasokan sebagai pembalasan atas sanksi barat atas invasi Moskow ke Ukraina.
- Rusia 'kehabisan tenaga' dalam perangnya terhadap Ukraina, kata kepala badan intelijen MI6 Inggris, Richard Moore, dalam komentar singkat di Twitter pada hari Sabtu.
Moore membuat pernyataan di tweet sebelumnya oleh Kementerian Pertahanan (MoD) yang mengatakan Kremlin putus asa.
- Rusia dan Ukraina sama-sama meluncurkan penyelidikan kriminal terhadap serangan di Olenivka.
Serangan itu dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 40 tahanan perang Ukraina yang ditahan di pusat penahanan pra-sidang.
Kedua negara sebelumnya saling menyalahkan atas serangan itu.
- Ukraina telah mengatakan siap untuk ekspor biji-bijian untuk meninggalkan pelabuhannya lagi tetapi sedang menunggu lampu hijau dari PBB.
- Video mengerikan muncul yang diduga menunjukkan seorang tentara Rusia mengebiri seorang tahanan Ukraina, yang menurut laporan lain kemudian dibunuh.
Rekaman itu, ditinjau oleh Guardian, awalnya diposting di saluran Telegram pro-Rusia.
Aric Toler, di outlet investigasi Bellingcat, menyarankan bahwa video itu tampak asli.
Video yang menunjukkan seorang tentara Rusia, mengenakan topi bertepi lebar hitam khas, mendekati sosok lain yang tangannya terikat dan berbaring telungkup dengan bagian belakang celananya dipotong.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)