Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ukraina Kecam Seruan Rusia yang Ingin Jatuhkan Hukuman Gantung kepada Tentara Azov: Negara Teroris

Rusia menyebut tentara Ukraina layak dihukum mati bukan dengan cara ditembak, tetapi digantung. Pejabat Ukraina menyebut Rusia negara teroris.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Ukraina Kecam Seruan Rusia yang Ingin Jatuhkan Hukuman Gantung kepada Tentara Azov: Negara Teroris
Yuriy Dyachyshyn / AFP
Tentara Ukraina memegang bendera nasional Ukraina di atas peti mati Vasyl Sushchuk, seorang prajurit resimen Azov yang terbunuh selama invasi Rusia ke Ukraina, selama pemakamannya di kota Lviv, Ukraina barat, pada 29 Juli 2022. Rusia menyebut tentara Ukraina layak dihukum mati bukan dengan cara ditembak, tetapi digantung. Pejabat Ukraina membalas dengan menyebut Rusia negara teroris. 

Gazprom secara drastis memotong pengiriman gas ke Eropa melalui pipa Nord Stream pada hari Rabu, menjadi sekitar 20 persen dari kapasitasnya.

Negara-negara Uni Eropa menuduh Rusia memeras pasokan sebagai pembalasan atas sanksi barat atas invasi Moskow ke Ukraina.

- Rusia 'kehabisan tenaga' dalam perangnya terhadap Ukraina, kata kepala badan intelijen MI6 Inggris, Richard Moore, dalam komentar singkat di Twitter pada hari Sabtu.

Moore membuat pernyataan di tweet sebelumnya oleh Kementerian Pertahanan (MoD) yang mengatakan Kremlin putus asa.

- Rusia dan Ukraina sama-sama meluncurkan penyelidikan kriminal terhadap serangan di Olenivka.

Serangan itu dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 40 tahanan perang Ukraina yang ditahan di pusat penahanan pra-sidang.

Kedua negara sebelumnya saling menyalahkan atas serangan itu.

Berita Rekomendasi

- Ukraina telah mengatakan siap untuk ekspor biji-bijian untuk meninggalkan pelabuhannya lagi tetapi sedang menunggu lampu hijau dari PBB.

- Video mengerikan muncul yang diduga menunjukkan seorang tentara Rusia mengebiri seorang tahanan Ukraina, yang menurut laporan lain kemudian dibunuh.

Rekaman itu, ditinjau oleh Guardian, awalnya diposting di saluran Telegram pro-Rusia.

Aric Toler, di outlet investigasi Bellingcat, menyarankan bahwa video itu tampak asli.

Video yang menunjukkan seorang tentara Rusia, mengenakan topi bertepi lebar hitam khas, mendekati sosok lain yang tangannya terikat dan berbaring telungkup dengan bagian belakang celananya dipotong.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas