Konflik Rusia-Ukraina: Zelensky Minta Warga Pergi dari Donetsk hingga Saling Tuding Masalah Tahanan
Dengan konflik berlanjut, Rusia dan Ukraina saling tuding soal kematian 50 tahanan di Donetsk hingga Presiden Zelensky minta warga sipil mengungsi.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
Apa yang terjadi serta penyebab kematian puluhan tahanan pada Jumat (29/7/2022), masih belum jelas.
Sebuah rekaman video Rusia yang belum diverifikasi, menunjukkan ranjang susun yang rusak dan tubuh tahanan hangus pasca-kejadian.
Rusia menerbitkan daftar 50 tawanan perang yang tewas dalam serangan itu, Sabtu (30/7/2022).
Moskow menuduh serangan didalangi Ukraina menggunakan sistem artileri HIMARS buatan AS.
Kyiv membantah melakukan serangan itu dan menuduh Rusia menembaki penjara tersebut untuk menutupi bukti kejahatan perang.
Rusia Negara Teroris
Pejabat Ukraina melabeli Rusia sebagai negara teroris.
Ini terjadi setelah Kedutaan Besar Moskow di Inggris menulis cuitan bahwa tentara Batalion Azov Ukraina pantas dihukum mati dengan cara digantung.
Cuitan yang ditulis pada Jumat (29/7/2022), mengatakan Batalion Azov "militan pantas dieksekusi, tetapi mati bukan dengan regu tembak tetapi dengan digantung, karena mereka bukan tentara sungguhan. Mereka pantas mendapatkan kematian yang memalukan."
Baca juga: Rusia Kerahkan Tentara Bayaran Wagner seperti Tentara Biasa di Garis Depan Ukraina
Postingan itu dilengkapi video yang menunjukkan pasangan di sebuah gedung yang hancur, dengan narasi bahwa pasukan Azov menghancurkan rumah mereka.
Pasukan Azov menyerah kepada Rusia pada Mei lalu, setelah berminggu-minggu bertahan di pabrik baja Azovstal di Kota Mariupol yang akhirnya direbut Rusia.
Resimen Azov adalah kelompok nasionalis sayap kanan ketika dibentuk pada tahun 2014.
Kemudian dimasukkan ke dalam Garda Nasional Ukraina.
Rusia menuduh resimen itu sebagai neo-Nazi dan penjahat perang.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)