China Klaim Lakukan Serangan Rudal Presisi di Selat Taiwan
China mengatakan melakukan serangan rudal presisi di Selat Taiwan sebagai bagian dari latihan militer di tengah ketegangan di kawasan itu.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - China mengatakan pihaknya melakukan "serangan rudal presisi" di Selat Taiwan pada Kamis (4/8/2022).
Aktivitas tersebut merupakan bagian dari latihan militer yang telah meningkatkan ketegangan di kawasan itu ke tingkat tertinggi dalam beberapa dekade.
China sebelumnya mengumumkan bahwa latihan militer oleh angkatan laut, angkatan udara, dan departemen lainnya sedang berlangsung di enam zona di sekitar Taiwan.
Dilansir Ap News, lokasi itu diklaim Beijing sebagai wilayahnya sendiri untuk dianeksasi secara paksa jika perlu.
“Serangan rudal presisi tembakan langsung jarak jauh dilakukan pada target yang dipilih di wilayah timur Selat Taiwan,” kata Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat, sayap militer Partai Komunis yang berkuasa, dalam sebuah pernyataan di media sosialnya.
“Hasil yang diharapkan tercapai,” tambahnya. Tidak ada rincian lain yang diberikan.
Baca juga: China Gelar Latihan Militer Terbesar Dekat Taiwan, Termasuk Penembakan Jarak Jauh
Ketegangan di Selat Taiwan sudah berlangsung lama
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya melacak penembakan rudal seri Dongfeng China yang dimulai sekitar pukul 13:56 waktu setempat pada Kamis (4/8/2022).
Latihan tersebut didorong oleh kunjungan ke pulau itu oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi.
Hal tersebut juga dimaksudkan untuk mengiklankan ancaman China untuk menyerang republik pulau yang berpemerintahan sendiri itu.
Seiring dengan langkahnya untuk mengisolasi Taiwan secara diplomatis, China telah lama mengancam pembalasan militer atas langkah pulau itu untuk memperkuat kemerdekaan de-factonya dengan dukungan sekutu utama termasuk AS.
Baca juga: 27 Pesawat Tempur China Masuki Zona Pertahanan Udara Taiwan
Gunakan sistem pengawasan peringatan dini
Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menggunakan berbagai sistem pengawasan peringatan dini untuk melacak peluncuran rudal, yang diarahkan ke perairan timur laut dan barat daya Taiwan.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pasukannya bersiaga dan memantau situasi, sambil berusaha menghindari meningkatnya ketegangan.