Fakta-fakta Serangan di Penjara Olenivka yang Tewaskan 50 Tawanan Perang Ukraina
Berikut ini Tribunnews.com rangkum fakta-fakta terkait serangan di Olenivka, kamp penjara yang hancur, 50 tawanan perang Ukraina tewas.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
Rusia akhirnya merilis daftar lengkap korban pada Sabtu (31/7/2022), yang menyatakan bahwa total 50 tawanan perang Ukraina tewas dan 73 terluka.
Siapa yang dibunuh?
Para tahanan Olenivka adalah tentara Ukraina dan termasuk anggota Resimen Azov.
Azov memainkan peran penting dalam dua bulan pertahanan Ukraina di Mariupol melawan pasukan Rusia yang jauh lebih besar dan 2.500 tentara yang akhirnya menyerah dipuji sebagai pahlawan di Ukraina.
Sebagai bagian dari pembenaran mereka atas invasi tersebut, para pejabat Rusia telah mencirikan para pejuang Azov sebagai Nazi dan penjahat perang.
Baca juga: Ukraina Kembali Impor Biji-bijian ke Indonesia, Vasyl Hamianin: Terima Kasih Presiden Jokowi
Pada hari yang sama dengan serangan Olenivka, Kedutaan Rusia di Inggris mengunggah cuitan.
"Azov militan pantas dieksekusi, tetapi mati bukan dengan regu tembak tetapi dengan digantung, karena mereka bukan tentara sungguhan. Mereka pantas mendapatkan kematian yang memalukan.”
Sebuah pengadilan Rusia menetapkan Resimen Azov sebagai organisasi teroris pada Selasa (2/8/2022).
Sebuah langkah yang dapat membuka jalan bagi para pejuang Azov yang ditangkap untuk menghadapi hukuman penjara yang lama.
Apa yang Moskow dan separatis pro-Rusia katakan?
Pejabat Rusia telah berulang kali mengklaim bahwa pasukan Ukraina menembakkan roket HIMARS yang dipasok Amerika Serikat (AS) ke kamp penjara.
Mereka juga menyebut serangan itu sengaja dilakukan untuk membunuh tawanan perangnya sendiri dan untuk mengirim peringatan kepada tentara Ukraina dan "mencegah mereka menyerah."
Pejabat separatis pro-Rusia mengatakan Kyiv telah bersikeras bahwa tawanan dari Resimen Azov disimpan di Olenivka.
Yang menurutnya menyiratkan Ukraina dimaksudkan untuk menargetkan fasilitas tersebut.