Media Garis Keras Iran Puji Pelaku Penyerang Salman Rushdie, Penulis Novel Ayat-ayat Setan
Surat kabar garis keras Iran puji orang yang telah menyerang dan melukai Salman Rushdie, penulis novel "The Satanic Verses" atau Ayat-ayat Setan.
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar garis keras Iran puji orang yang telah menyerang dan melukai Salman Rushdie, penulis novel "The Satanic Verses" atau Ayat-ayat Setan.
Penulis novel kelahiran India ini diserang dan ditikam beberapa kali dalam sebuah acara di New York, Amerika Serikat, Jumat (12/8/2022).
Dikutip dari Reuters, meski belum ada reaksi resmi di Iran terhadap peristiwa ini, media Iran, surat kabar Kayhan melontarkan pujian untuk penyerang Salman Rushdie.
"Seribu bravos ... untuk orang pemberani dan patuh yang menyerang Salman Rushdie yang murtad dan jahat di New York."
"Tangan pria yang merobek leher musuh Tuhan harus dicium," tulis surat kabar tersebut.
Sebelumnya, Pemimpin revolusi Islam Iran 1979, Ayatollah Ruhollah Khomeini telah mengeluarkan fatwa pada 1989 yang menyerukan untuk memburu penulis kelahiran India setelah bukunya ditetapkan sebagai penistaan.
Pada tahun 2019, Twitter menangguhkan akun Khamenei atas tweet yang mengatakan bahwa fatwa Khomeini terhadap Rushdie adalah "padat dan tidak dapat dibatalkan".
Baca juga: Kondisi Salman Rushdie setelah Insiden Penikaman: Kemungkinan Buta Sebelah, Saraf di Lengan Putus
Situs berita Asr Iran pada hari Sabtu memuat kutipan di mana Khamenei mengatakan "panah" yang ditembakkan oleh Khomeini "suatu hari akan mengenai sasaran".
Surat kabar garis keras Iran lainnya, Vatan Emrooz membuat headline "Pisau di leher Salman Rushdie".
The Khorasan daily memuat tajuk utama "Setan dalam perjalanan ke neraka".
Salman Rushdie Diserang
Kembali dikutip dari Reuters, novelis yang bertahun-tahun bersembunyi setelah Iran mendesak umat Islam untuk membunuhnya karena tulisannya terkait Ayat-ayat Setan, telah menjalani operasi.
Salman Rushdie menggunakan ventilator dan tidak dapat berbicara pada Jumat malam setelah serangan itu.
Agen bukunya, Andrew Wylie mengatakan Salman Rushdie kemungkinan akan kehilangan satu mata, saraf di lengannya terputus, dan hatinya rusak karena tikaman.
Polisi mengidentifikasi tersangka sebagai Hadi Matar, seorang pria 24 tahun dari Fairview, New Jersey.
"Seorang pria melompat ke atas panggung dari mana saya tidak tahu dan memulai apa yang tampak seperti memukulinya di dada, mengulangi pukulan tinju ke dada dan lehernya," kata Bradley Fisher yang berada di antara penonton.
"Orang-orang berteriak dan menangis dan terengah-engah," tambahnya.
Polisi mengatakan seorang dokter di antara penonton membantu merawat Salman Rushdie.
Moderator acara Henry Reese mengalami cedera kepala ringan.
Baca juga: The Satanic Verses, Buku Kontroversial yang Membuat Salman Rushdie Jadi Target Pembunuhan Iran
Salman Rushdie lahir dalam keluarga Muslim Kashmir di Bombay (Mumbai) sebelum pindah ke Inggris.
Salman telah lama menghadapi ancaman pembunuhan karena novel keempatnya "The Satanic Verses."
Beberapa Muslim mengatakan buku itu berisi bagian-bagian yang menghujat.
Buku itu dilarang beredar di negara dengan populasi Muslim pada tahun 1988.
(Tribunnews.com/Fajar)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.