Pengunjung Ikea Shanghai Panik Usai Otoritas Kesehatan Menutup Toko Akibat Ditemukan Kasus Covid-19
kepanikan pengunjung tersebut dikarenakan otoritas kesehatan kota memerintahkan toko untuk ditutup, setelah terdeteksinya kasus Covid-19 di lokasi
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Sebuah video yang merekam kepanikan pengunjung terlihat di sebuah toko ritel Ikea di Shanghai, China.
Dikutip dari CNN, Selasa (16/8/2022), kepanikan pengunjung tersebut dikarenakan otoritas kesehatan kota memerintahkan toko untuk ditutup, setelah terdeteksinya kasus Covid-19 di lokasi tersebut.
Beberapa video yang beredar di media sosial menunjukkan pengunjung berteriak dan mendorong satu sama lain dalam upaya untuk melarikan diri dari gedung sebelum pintu ditutup.
Dalam jumpa pers hari Minggu (14/8/2022), Wakil Direktur Komisi Kesehatan Shanghai, Zhao Dandan mengatakan bahwa toko dan area yang terkena dampak akan berada di bawah manajemen “loop tertutup” selama dua hari.
Selain itu, pengunjung yang berada di dalam toko Ikea tersebut juga harus menjalani dua hari karantina di fasilitas pemerintah dan lima hari pengawasan kesehatan.
Pada hari Senin (15/8/2022), otoritas kesehatan kota melaporkan enam kasus Covid-19 yang ditularkan secara lokal di Shanghai, di mana lima di antaranya tidak menunjukkan gejala.
“Toko Ikea di distrik Xuhui Shanghai ditutup sementara pada hari Minggu (14/8/2022) dan Senin (15/8/2022sebagai tanggapan terhadap "pedoman pencegahan epidemi" dari pihak berwenang dan akan dibuka kembali pada hari Selasa (16/8/2022),” kata tim komunikasi Ikea China kepada CNN.
Shanghai, yang berpenduduk sekitar 25 juta jiwa, telah memberlakukan penguncian dan pembatasan selama kurang lebih dua bulan pada awal tahun ini.
Akibat dari penguncian dan pembatasan itu, penduduk merasa kesulitan dalam memesan kebutuhan sehari-hari termasuk makanan dan obat-obatan.
Menurut pihak berwenang setempat, penguncian itu merupakan bagian dari kebijakan ‘Nol Covid’ China untuk mencegah penyebaran kasus Covid-19 lebih lanjut.
Mengandalkan teknologi seluler dan data besar, pemerintah China menggunakan sistem "kode kesehatan" berbasis warna untuk mengendalikan pergerakan orang dan mengekang penyebaran virus.
Baca juga: Sebaran Kasus Covid-19 Senin 15 Agustus 2022: DKI Jakarta Tertinggi, Sumbang 1.902 Kasus
“Kode Kesehatan” berbasis warna itu digunakan untuk memasuki tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan, pusat kebugaran, dan restoran, serta digunakan juga untuk naik transportasi umum.
Pekan lalu, lebih dari 80.000 turis terdampar di resor Hainan setelah pihak berwenang mengumumkan langkah-langkah penguncian untuk mencegah penyebaran Covid-19.