Tahun 2021, Penggunaan Ganja dan Halusinogen Tertinggi di Kalangan Dewasa Muda AS
Kalangan dewasa muda di Amerika Serikat (AS) dilaporkan menggunakan LSD, MDMA, PCP, peyote, dan 'shrooms', diantara halusinogen lainnya.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Kalangan dewasa muda di Amerika Serikat (AS) dilaporkan menggunakan LSD, MDMA, PCP, peyote, dan 'shrooms', diantara halusinogen lainnya.
Perlu diketahui, halusinogen merupakan jenis psikotropika yang dapat menimbulkan efek halusinasi dan memiliki sifat mengubah perasaan maupun pikiran bagi penggunanya.
Satu-satunya penggunaan zat yang dilaporkan turun drastis dalam periode penelitian adalah MDMA.
Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (23/8/2022), pada 2021, orang dewasa muda berusia 18 hingga 30 tahun di AS menggunakan ganja dan halusinogen pada tingkat tertinggi sepanjang masa.
Menurut temuan terbaru dari panel Monitoring the Future (MTF) National Institute of Health (NIH) yang telah mengumpulkan data sejak 1975 silam, tingkat penggunaan ganja di kalangan orang dewasa naik menjadi 43 persen pada 2021.
Ini adalah tingkat penggunaan ganja tertinggi yang tercatat sejak 1988, yang merupakan tahun tren penggunaan pertama kali dilacak.
Baca juga: Thailand Tolak Turis yang Hanya Ingin Merokok Ganja di Negaranya
Menurut MTF, proporsi penggunaan cannabinoid tersebut menandai peningkatan tajam dari 34 persen pada 5 tahun lalu yakni 2016 dan 29 persen pada 10 tahun lalu yakni 2011).
"Penggunaan ganja dalam sebulan terakhir dilaporkan oleh 29 persen orang dewasa muda pada 2021, dibandingkan dengan 21 persen pada 2016 dan 17 persen pada 2011. Penggunaan ganja harian juga meningkat secara signifikan selama periode waktu ini, dilaporkan oleh 11 pesen orang dewasa muda pada 2021, dibandingkan dengan 8 persen pada 2016 dan 6 persen pada 2011," kata MTF.
Perlu diketahui, sekitar 8 persen orang dewasa dalam kelompok usia tersebut mengaku mengkonsumsi halusinogen dalam 12 bulan terakhir.
Meskipun persentasenya kecil, ini adalah tingkat penggunaan tertinggi yang pernah dilihat MTF.
"Sebagai perbandingan untuk tahun 2016, 5 persen orang dewasa muda melaporkan penggunaan halusinogen pada tahun lalu, dan pada tahun 2011 hanya 3 persen yang melaporkan penggunaan," jelas MTF.
Meskipun penurunan penggunaan terjadi pada tahap awal pandemi virus corona (Covid-19), penelitian ini juga menemukan bahwa tingkat vaping nikotin telah mengalami peningkatan secara signifikan pada tahun lalu.
Angkanya naik menjadi 16 persen dan hampir dua kali lipat dari tingkat yang semula tercatat pada 2017.
Penggunaan vaping ganja juga meningkat setelah sempat mengalami penurunan pada awal 2020, mencapai 12 persen pada 2021.
Saat penggunaan ganja dan halusinogen mencapai titik tertinggi sepanjang masa, alkohol terus menjadi zat yang paling banyak digunakan di kalangan orang dewasa muda.
Karena tingkat pesta minuman keras kembali ke tingkat pra-pandemi pada 2021, saat 32 persen orang dewasa muda melaporkan pesta diadakan 5 kali atau lebih secara berturut-turut.
Mengkonsumsi alkohol dengan intensitas tinggi ini mencapai puncaknya pada 2021 sebesar 13 persen.
Studi panel MTF 2021 juga mengumpulkan informasi tentang penggunaan narkoba diantara individu berusia 35 hingga 50 tahun, dewasa muda di perguruan tinggi atau bukan, dan banyak pengelompokan demografis.
Kepala Institut Nasional Penyalahgunaan Narkoba, Nora Volkow mengatakan bahwa seiring dengan pergeseran lanskap narkoba dari waktu ke waktu, data ini memberikan informasi ke dalam zat dan pola penggunaan yang disukai oleh orang dewasa muda.
"Kita perlu tahu lebih banyak tentang bagaimana orang dewasa muda menggunakan obat-obatan seperti ganja dan halusinogen, serta efek kesehatan yang dihasilkan dari konsumsi berbagai potensi dan bentuk zat ini," kata Volkow.