Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ukraina Sebut Sekitar 9.000 Tentaranya Tewas Selama Invasi Rusia

Jenderal Ukraina Valeriy Zaluzhny menyebut sekitar 9000 tentara Ukraina telah tewas selama invasi Rusia sejak 24 Februari lalu.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Ukraina Sebut Sekitar 9.000 Tentaranya Tewas Selama Invasi Rusia
AFP/RONALDO SCHEMIDT
Presiden Volodymyr Zelensky (tengah) berjalan di kota Bucha, tepat di barat laut ibukota Ukraina Kyiv pada 4 April 2022. Jenderal Ukraina Valeriy Zaluzhny menyebut sekitar 9000 tentara Ukraina telah tewas selama invasi Rusia sejak 24 Februari lalu. 

Sementara itu, Ukraina akan merayakan hari kemerdekaannya pada hari Rabu (24/8/2022), bertepatan dengan enam bulan sejak pasukan Rusia menyerbu.

Dilansir Independent, Presiden Volodymyr Zelensky memperingatkan warga Ukraina untuk mewaspadai potensi serangan "jahat" dan "kejam" oleh pasukan Rusia, menjelang hari kemerdekaan.

Zelensky mendesak warga untuk waspada menjelang perayaan pada Rabu 24 Agustus yang akan menandai 31 tahun kemerdekaan dari pemerintahan Soviet.

Zelensky mengatakan Ukraina tidak boleh membiarkan Moskow "menyebarkan kesedihan dan ketakutan" menjelang hari libur nasional yang akan berlangsung tepat enam bulan setelah Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina.

Namun, dia memperingatkan warga Ukraina dalam pidato malamnya, Sabtu (20/8/2022):

"Kita harus menyadari bahwa minggu ini Rusia mungkin mencoba melakukan sesuatu yang sangat jahat, sesuatu yang sangat kejam. Begitulah musuh kita."

"Tetapi di minggu lain selama enam bulan ini, Rusia melakukan hal yang sama sepanjang waktu – menjijikkan dan kejam."

Berita Rekomendasi

"Salah satu tugas utama musuh adalah mempermalukan kita, orang Ukraina, merendahkan kemampuan kita, pahlawan kita, menyebarkan keputusasaan, ketakutan, menyebarkan konflik."

"Maka, penting untuk tidak pernah, sesaat pun, menyerah pada tekanan musuh ini, untuk tidak memaksakan diri, untuk tidak menunjukkan kelemahan."

Dalam pidatonya, Zelensky juga secara tidak langsung merujuk pada serangkaian ledakan yang terjadi di Krimea, wilayah Ukraina yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.

Dia berkata: "Anda benar-benar dapat merasakan Krimea di udara tahun ini, bahwa pendudukan di sana hanya sementara dan bahwa Ukraina akan kembali."

Mikhail Razvozhayev, gubernur Sevastopol yang ditunjuk Moskow, kota terbesar di Krimea, mengatakan sebuah pesawat tak berawak Ukraina menyerang sebuah bangunan di dekat markas besar armada Laut Hitam Rusia pada Sabtu pagi.

"Sebuah drone terbang ke atap. Drone itu terbang rendah," katanya di Telegram.

"Drone itu jatuh tepat di atas markas armada, di atap dan terbakar. Serangan itu gagal."

Itu adalah insiden drone kedua di markas tersebut dalam tiga minggu.

Bulan ini juga terdapat sejumlah ledakan di lapangan terbang Rusia dan depot amunisi di semenanjung.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas