Debat Capres Brasil Diwarnai Aksi Saling Serang, Bolsonaro Tuduh Lula da Silva Korup
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro menyerang Lula da Silva dengan menuduh pemerintahannya korup karena skandal korupsi pada tahun 2018.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Acara debat presiden pertama menjelang pemilu Brasil pada Oktober mendatang diwarnai aksi saling serang oleh dua kandidat calon presiden (capres).
Diketahui debat itu mempertemukan Presiden Brasil Jair Bolsonaro dengan saingannya, pemimpin sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva.
Jair Bolsonaro yang merupakan politisi sayap kanan, menuduh Lula da Silva sebagai pemimpin pemerintahan paling korup dalam sejarah Brasil.
Lula, mantan presiden negara Amerika Selatan itu balik menyebut Bolsonaro telah menghancurkan negara.
Sejauh ini, Lula lebih unggul dalam jajak pendapat jelang pemilu.
Namun kesenjangan elektabilitas keduanya kian menyempit.
Baca juga: Trofi Piala Dunia FIFA Dipamerkan di Seoul, Dihadiri Legenda Sepak Bola Korea Selatan hingga Brasil
Dilansir BBC, debat capres yang digelar sebuah stasiun TV itu disiarkan pada Minggu (28/8/2022).
Bolsonaro dan Lula, dua kandidat terkuat calon presiden, berdebat dengan empat kandidat presiden lainnya.
Dalam acara itu, Bolsonaro langsung menargetkan Lula.
"Pemerintah Anda adalah yang paling korup dalam sejarah Brasil," katanya.
Penghinaan itu merujuk pada Lula yang dihukum karena korupsi dan dipenjara pada tahun 2018.
Skandal korupsi itu kemudian dikenal sebagai Operasi Cuci Mobil dan melibatkan raksasa minyak milik negara, Petrobas.
Namun putusan terhadap Lula kemudian dibatalkan.
"Itu adalah kleptokrasi, pemerintahan yang didasarkan pada perampokan."
"Untuk apa Anda ingin kembali berkuasa? Untuk melakukan hal yang sama pada Petrobras lagi?" tanya Bolsonaro.
Lula balas menuduh Bolsonaro menyebarkan kebohongan dan merusak warisan kepresidenannya.
Dia mengatakan, pemerintahnya harus diingat karena membantu mengangkat puluhan juta orang keluar dari kemiskinan.
Mantan presiden yang menjabat dari tahun 2003 hingga 2010 itu menuduh Bolsonaro menghancurkan negara.
"Negara ini telah hancur," jawab Lula.
Ia menyoroti peningkatan kemiskinan dan kelaparan, melonjaknya harga, dan kehancuran di hutan hujan Amazon.
Bolsonaro juga mendapat serangan dari kandidat yang kurang menonjol, Senator Simone Tebet, yang mencalonkan diri untuk partai Gerakan Demokratik Brasil yang berhaluan tengah.
Baca juga: Eks Koruptor Bisa Ikut Pemilu, Perludem: Menambah Kerentanan Pemilih
Baca juga: Presiden Brasil Jair Bolsonaro Dirawat di Rumah Sakit, Sempat Merasa Tidak Sehat
Tebet menyinggung Bolsonaro yang bersikap layaknya Donald Trump, karena meragukan sistem pemilihan di Brasil.
"Kami memiliki presiden yang mengancam demokrasi. Kita perlu mengganti presiden," kata Tebet, lapor Al Jazeera.
Sikap Presiden Bolsonaro yang meremehkan pandemi Covid-19 serta menyebarkan informasi salah terkait vaksin, turut disoroti.
Putaran pertama pemilu Brasil akan diadakan pada 2 Oktober.
Jika tidak ada kandidat yang memenangkan lebih dari 50 persen suara sah, pemilihan akan dilanjutkan ke putaran kedua pada 30 Oktober.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)