Rusia Ajak China Gelar Latihan Militer Bersama, Terjunkan 50 Ribu Tentara dan 5.000 Unit Senjata
Rusia untuk meningkatkan keharmonisan Moskow dan Beijing ditengah invasi Ukraina dan memanasnya hubungan geopolitik antara China dengan AS.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Rusia dilaporkan tengah meluncurkan latihan militer bersama dengan angkatan perang China di kawasan Far East Rusia dan Laut Jepang, mulai 1 hingga 7 September 2022 mendatang.
Latihan yang dinamai vostok 2022, digelar Rusia untuk meningkatkan keharmonisan Moskow dan Beijing ditengah invasi Ukraina dan memanasnya hubungan geopolitik antara China dengan AS.
China sendiri diketahui aktif mendukung Rusia, disaat AS dan Barat kompak menjatuhkan hukuman sanksi ekonomi pada Putin.
Baca juga: Pejabat AS Sebut Rusia Alami Masalah Teknis dalam Operasikan Drone Iran
Alasan tersebut yang membuat Rusia ingin meningkatkan kemitraan strategis dengan angkatan militer China untuk membalaskan ketegangan AS, akibat kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi baru-baru ini ke Taiwan
Rencananya dalam latihan Vostok, kedua negara ini akan melibatkan lebih dari 50.000 tentara serta 5.000 unit senjata, termasuk 140 pesawat dan 60 kapal perang, puluhan pembom jarak jauh, dan pesawat kargo militer.
Meski wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Fomin enggan merinci angkatan militer apa saja yang akan diterjunkan Moskow dan Beijing pada latihan Vostok, namun mengutip dari Al Jazeera dalam latihan tersebut Rusia juga akan mengajak beberapa negara bekas Soviet, seperti India, Laos, Mongolia, Nikaragua, dan Suriah untuk ikut bergabung dalam latihan Vostok di pekan depan.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-188: Ukraina Lakukan Serangan Balasan di Kherson
“Latihan itu tidak ditujukan terhadap negara atau aliansi militer tertentu dan murni defensif,” jelas Fomin.
Latihan seperti ini bukanlah kali pertama yang dilakukan Rusia dan China, keduanya diketahui aktif melakukan serangkaian latihan bersama dalam beberapa tahun terakhir, termasuk latihan angkatan laut dan patroli pembom jarak jauh di atas Laut Jepang hingga Laut China Timur.
Tak hanya itu Rusia diketahui aktif berbagi teknologi militer dengan angkatan perang China untuk memperkuat hubungan bilateral khususnya dibidang pertahanan.