Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta-fakta Mikhail Gorbachev, Presiden Terakhir Uni Soviet yang Dipuji Barat, Bikin Marah Rusia 

Mikhail Sergeyevich Gorbachev lahir dari keluarga petani pada 2 Maret 1931 di Desa Privolnoye, Krai Stavropol, Federasi Soviet Rusia.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Fakta-fakta Mikhail Gorbachev, Presiden Terakhir Uni Soviet yang Dipuji Barat, Bikin Marah Rusia 
Sky News
Mikhail Gorbachev tumbuh di masa kepemimpinan Josef Stalin, dan memiliki hubungan yang dekat dengan ayahnya. 

Ia juga mendaftarkan diri di fakultas hukum Universitas Negeri Moskwa (MGU), universitas paling bergengsi di negara tersebut saat itu.

Mikhail Gorbachev.
Mikhail Gorbachev dipaksa untuk turun dari jabatannya sebagai pemimpin saat Uni Soviet runtuh menjadi 15 negara bagian yang terpisah. (BBC)

Gorbachev diterima di MGU tanpa diminta mengikuti ujian. Di Moskow, ia tinggal di sebuah asrama di Distrik Sokolniki. Ia lulus pada bulan Juni 1955 dengan predikat Pujian.

Baca juga: Mikhail Gorbachev Meninggal Saat Kebijakan Putin Picu Perang Dingin Baru

Selama berkuliah dia dikenal kritis dan pekerja keras. Gorbachev juga ditunjuk sebagai Wakil Sekretaris Ikatan Pemuda Komunis (Komsomol) untuk Propaganda dan Agitasi di fakultas hukum.

3. Karier berpolitik di Partai Komunis

Setelah mendapat gelar sarjana hukum, Gorbachev bekerja di organisasi pemuda Komsomol.

Saat itu, Partai Komunis memerintah Uni Soviet sebagai negara satu partai. Pada tahun 1970, Gorbachev mendapat jabatan sebagai Sekretaris Pertama Komite Partai Regional Stavropol.

Dia kembali ke Moskow untuk menjadi Sekretaris Komite Pusat Partai pada tahun 1978. Hingga pada tahun 1985 dia diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Partai, kepala pemerintahan de facto Uni Soviet. Ia menduduki jabatan ini hingga tahun 1991.

Berita Rekomendasi

4. Presiden pertama dan terakhir Uni Soviet

Gorbachev memiliki komitmen untuk mempertahankan keberlangsungan negara Soviet dan cita-cita sosialisnya. Namun dia percaya reformasi juga diperlukan, terutama setelah Bencana Chernobyll pada tahun 1986.

Baca juga: Mikhail Gorbachev: Kegagalan Perang Amerika Karena Ide yang Buruk Sejak Awal

Ia juga menarik pasukan dari Perang Soviet-Afghanistan. Gorbachev juga melakukan pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan untuk membahas pembatasan senjata nuklir dan menghentikan Perang Dingin.

Gorbachev memperkenalkan kebijakan glasnost atau keterbukaan, yang bertujuan untuk meningkatkan kebebasan bicara dan pers di Uni Soviet.

Selain itu, dia juga memperkenalkan kebijakan perestroika atau restrukturisasi untuk mendesentralisasikan pembuatan keputusan ekonomi.

Langkah-langkah demokratisasinya dan pembentukan Kongres Perwakilan Rakyat menjadikan Uni Soviet bukan lagi negara dengan sistem satu partai.

Dia juga menolak menggunakan kekuatan untuk menundukkan negara-negara Blok Timur yang meninggalkan pemerintahan komunisnya pada tahun 1989.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas