Jepang Memulai Kerja Sama dengan Inggris Buat Pesawat Tempur, Biaya Pengembangan Capai Triliunan Yen
Jepang memulai kerja sama dengan Inggris untuk pembuatan generasi selanjutnya dari pesawat tempur F2, yaitu pesawat tempur FX.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jepang memulai kerja sama dengan Inggris untuk pembuatan generasi selanjutnya dari pesawat tempur F2, yaitu pesawat tempur FX dengan biaya pengembangan mencapai triliunan yen.
Pada 31 Agustus 2022 Kementerian Pertahanan Jepang memutuskan untuk menetapkan permintaan anggaran 5 triliun 594,7 miliar yen. Ini adalah angka tertinggi untuk anggaran pertahanan 2023.
Dari jumlah ini, 143,2 miliar yen diminta sebagai biaya penelitian dan pengembangan untuk pesawat tempur generasi berikutnya (FX) yang akan menggantikan pesawat tempur F2 Angkatan Udara Bela Diri Jepang.
Rinciannya adalah 140,1 miliar yen untuk pengembangan pesawat tempur itu sendiri seperti desain dasar pesawat.
Baca juga: Aktor Terkenal Jepang Habis Kariernya Gara-gara Pelecehan Seksual Dilakukan Tahun 2019
Dan 3,1 miliar yen untuk penelitian terkait seperti peningkatan efisiensi mesin tempur dan memeriksa konsep pesawat tak berawak yang terkait dengan pesawat tempur berikutnya.
Pemerintah telah bekerja sama dengan Inggris untuk pesawat tempur generasi berikutnya dan telah memulai pengembangan bersama skala penuh.
Pembicaraan sedang dilakukan untuk mengintegrasikan rencana dengan Tempest, pesawat tempur generasi berikutnya yang saat ini sedang dikembangkan oleh Inggris, dan untuk berbagi pesawat.
Selain itu, Italia sedang ditambahkan ke Inggris, dan pembicaraan sedang berlangsung untuk pengembangan bersama antara Jepang, Inggris, dan Italia.
Seorang pejabat dari Badan Akuisisi dan Logistik mengatakan pihaknya sedang melakukan penelitian bersama dengan Inggris untuk melihat seberapa banyak dapat berbagi pesawat.
"Sejalan dengan itu, kami telah melakukan proyek demonstrasi mesin bersama dengan Inggris sejak awal. Sampai akhir tahun ini. Berdasarkan analisis sejauh mana kita dapat berbagi pesawat, termasuk mesin, jika kita menemukan bahwa kita dapat melakukannya bersama-sama, kita akan memasuki tahap berikutnya seperti desain dasar dari tahun depan," ungkapnya.
Pada akhir Mei lalu, mantan Menteri Pertahanan Satoshi Morimoto mengatakan bahwa Jepang dan Inggris akan menganalisis proyek demonstrasi mesin pada akhir tahun 2022.
"Berdasarkan apakah kami dapat merancang badan pesawat, kami akan memulai desain dasar badan pesawat dari tahun fiskal 2023," kata Satoshi Morimoto.
Kementerian Pertahanan bertujuan untuk mengerahkan pesawat tempur generasi berikutnya dari sekitar tahun 2035, ketika pesawat tempur F2 diperkirakan akan pensiun.