Zelensky Klaim Ukraina Berhasil Rebut 6.000 Km Persegi Wilayah dari Rusia
Ukraina membuat keuntungan besar di timur laut dalam serangan balasan. Zelensky mengklaim pasukannya merebut 6.000 km persegi wilayah dari Rusia.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Garudea Prabawati
"Amerika Serikat dan banyak negara lain dalam hal memastikan bahwa Ukraina memiliki peralatan yang dibutuhkan untuk menuntut serangan balasan ini,” kata Blinken selama konferensi pers di Meksiko.
Saat bendera Ukraina biru-kuning berkibar di atas kota-kota yang baru dibebaskan, militer Ukraina mengatakan telah membebaskan lebih dari 20 pemukiman dalam 24 jam.
Dalam beberapa hari terakhir, pasukan Kyiv telah merebut wilayah setidaknya dua kali lebih besar dari London, menurut Kementerian Pertahanan Inggris.
Pergeseran teritorial menandai salah satu pembalikan terbesar Rusia sejak pasukannya ditarik kembali dari Kyiv pada hari-hari awal invasi pada 24 Februari.
Ukraina Rebut Izyum
Kyiv mengumumkan perebutan kembali Izyum di timur negara itu pada hari Minggu (11/9/2022).
Belum jelas apakah serangan Ukraina bisa menandakan titik balik dalam perang.
Momentum telah bolak-balik sebelumnya, tetapi jarang dengan ayunan yang begitu besar dan tiba-tiba.
Baca juga: Keruntuhan Garis Depan Perang, Kini Pasukan Rusia Tinggalkan Benteng Utama di Timur Laut Ukraina
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan kepada harian Prancis Le Monde, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Senin, bahwa perang telah memasuki fase baru dengan bantuan senjata Barat.
Sementara itu, pengawas atom PBB mengatakan pada hari Senin bahwa Kyiv dan Moskow telah menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka tertarik untuk menciptakan zona keamanan di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.
Namun di kemudian hari, juru bicara kementerian luar negeri Ukraina Oleg Nikolenko mengatakan satu-satunya cara untuk memastikan keselamatan dan keamanan nuklir pembangkit listrik Zaporizhzhia adalah de-occupation, demiliterisasi dan kembali ke kendali Ukraina.
Rusia, yang menguasai kompleks itu segera setelah invasinya, sejauh ini menolak proposal untuk mendemiliterisasi lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.
Kecepatan serangan balik Ukraina tampaknya telah membuat militer Rusia lengah, membawa sebagian besar wilayah yang telah dikuasai Moskow selama berbulan-bulan kembali ke tangan Kyiv.
(Tribunnews.com/Yurika)