Presiden Rusia Vladimir Putin Beri Sinyal Perang dengan Ukraina akan Segera Berakhir
Perdana Menteri India Narendra Modi secara mengejutkan mengkritik Presiden Vladimir Putin saat keduanya bertatap muka.
Editor: Hasanudin Aco
Mereka menyerang infrastuktur, termasuk bendungan reservoir dan pasokan listrik.
Terkait hal ini, Putin mengatakan serangan itu bisa menjadi lebih buruk.
"Baru-baru ini, angkatan bersenjata Rusia telah melakukan beberapa pukulan sensitif. Anggap saja itu adalah peringatan. Jika situasinya terus berkembang seperti ini, maka responsnya akan lebih serius," katanya.
Putin juga mengatakan Rusia secara bertahap mengambil kendali atas wilayah baru Ukraina.
Ditanya apakah apa yang dia sebut "operasi militer khusus" perlu dikoreksi, Putin menjawab:
"Rencana itu tidak dapat disesuaikan."
"Staf Umum menganggap satu hal penting, hal lain sekunder - tetapi tugas utama tetap tidak berubah, dan itu sedang dilaksanakan," kata Putin.
"Tujuan utamanya adalah pembebasan seluruh wilayah Donbas," tandasnya.
Donbas terdiri dari dua provinsi yang sebagian besar berbahasa Rusia di Ukraina timur.
Pertama yakni Luhansk, yang sekarang sepenuhnya berada di bawah kendali pasukan separatis yang didukung Rusia dan Rusia.
Provinsi kedua yakni Donetsk, yang sebagian dari wilayahnya juga telah berada di bawah kendali.
Namun, Rusia sekarang menempati sekitar seperlima dari Ukraina secara keseluruhan, termasuk sebagian besar provinsi Zaporizhzhia dan Kherson di selatan.
Di luar itu ada Krimea, yang direbutnya pada tahun 2014 dan dianggap sebagai bagian dari Rusia.
Sumber; Sky News/Kompas.com/CNN/Tribunnews.com