Iran Dilanda Kerusuhan Besar Gara-gara Wanita Tak Berjilbab Dipenjara dan Diduga Tewas Disiksa
Negara Islam di kawasan timur tengah itu awalnya dilanda aksi demonstrasi di sejumlah wilayah namun kemudian berujung rusuh.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerusuhan besar melanda Iran.
Negara Islam di kawasan timur tengah itu awalnya dilanda aksi demonstrasi di sejumlah wilayah namun kemudian berujung rusuh.
Demonstrasi di berbagai kota Iran memprotes kematian Mahsa Amini.
Dia adalah perempuan yang tewas dalam tahanan pada Jumat (16/9/2022) usai ditangkap polisi moral Iran karena tak memakai jilbab.
Kepolisian melaporkan Amini tewas karena serangan jantung.
Baca juga: Wanita Iran Tewas Diduga Dipukuli Polisi Moral karena Langgar Hukum Hijab
Namun publik tak percaya dan menduga perempuan itu menjadi korban kekerasan polisi.
Selain menuntut keadilan atas kematian Amini, demonstran juga memprotes kebijakan pemerintah yang mengatur pakaian perempuan serta kesatuan polisi moral yang dibentuk untuk menegakkannya.
Di Sari, kota utara Teheran, demonstran perempuan berunjuk rasa dengan membakar jilbab mereka sambil menari.
Polisi kemudian menerjunkan banyak personel keamanan, termasuk polisi anti huru-hara ke lokasi.
Menurut pantauan Associated Press, terdapat tong-tong sampah yang terbakar dan bebatuan yang berterbaran di lokasi demonstrasi.
Tuduh Asing Terlibat
Pemerintah Iran mengklaim kerusuhan yang melanda berbagai kota di negaranya dikompori oleh pihak asing.
Iran sendiri tengah diterpa gelombang demonstrasi sejak Sabtu (17/9/2022) di berbagai kota, termasuk ibu kota Teheran.
Komunitas internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengkritik kebijakan Iran yang berujung kematian Amini.