Rumor Xi Jinping Dikudeta, Tak Terlihat Sejak Pulang dari Uzbekistan hingga Ramai di Twitter
Berikut ini fakta-fakta soal beredarnya kabar Presiden China Xi Jinping yang dikudeta
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Desas-desus kudeta terhadap Presiden China Xi Jinping ramai dibicarakan di sosial media.
Meski ramai dibicarakan, para ahli menyoroti bahwa tak ada bukti nyata tentang adanya kudeta dan gangguan apapun di China.
Bebarengan dengan adanya kabar kudeta, ada juga kabar tentang potensi aktivitas militer di China Barat.
Mengutip outlookindia.com, ada beberapa bukti yang tersebar, seperti adanya pembatalan penerbangan yang dilakukan di beberapa bagian di China.
Kuatnya desas-desus adanya kudeta dikabarkan karena Presiden Xi Jinping tak terlihat di publik dalam beberapa waktu ini.
Apalagi, tersebar juga rekaman yang diduga kendaraan militer yang bergerak menuju ibu kota Beijing.
Baca juga: Soal Kabar Presiden China Xi Jinping Dikudeta, Netizen Posting Iring-iringan Kendaraan Tempur
Namun, tidak ada komentar resmi tentang dugaan ini atau laporan yang dikonfirmasi tentang pergerakan militer menuju ibu kota.
Ramai di Twitter
Ada beberapa akun yang mengunggah pernyataan yang mengungkapkan telah terjadi kudeta.
Namun, tak satupun akun tersebut berasal dari akun terverifikasi atau akun kredibel.
Sebagian besar, akun-akun tersebut adalah akun anonim.
Video dugaan gerakan militer juga muncul.
"Video kendaraan militer yang bergerak ke Beijing ini muncul segera setelah 59 persen penerbangan di negara itu dilarang terbang dan pemenjaraan pejabat senior. Ada banyak asap, yang berarti ada api di suatu tempat di dalam PKC. tidak stabil,"
Penulis urusan pertahanan Saurav Jha berbagi di Twitter bahwa tidak ada penerbangan di atas Daerah Otonomi Tibet Cihna sebelumnya pada hari Sabtu.
Baca juga: Presiden China Xi Jinping Jadi Trending Topik di Tengah Rumor Kudeta Militer
Perang Psikologis
Kantor berita The Week mengabarkan bahwa laporan kudeta ini muncul setelah Xi Jinping kembali dari Samarkand, Uzbekistan untuk KTT Kerjasama Shanghai (SCO).
Kabar kudeta ini juga dianggap sebagai perang psikologis terbaik.
Narasi yang banyak beredar di Twitter adalah, Xi Jinping menjadi tahanan rumah.
Presiden China tersebut ditahan setelah senior PKC memecatnya sebagai kepala Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
KTT SCO tahun ini tidak akan dilupakan begitu saja.
umor mengatakan bahwa Xi tidak terlihat setelah KTT.
Segera setelah ia kembali ke Beijing, laporan pembatalan penerbangan besar-besaran menambah spekulasi yang mencengkeram media Barat dan Asia.
Spekulasi itu juga bertepatan dengan China yang menghukum mati dua mantan menteri dan empat pejabat penjara seumur hidup.
(Tribunnews.com)