Insiden Penembakan di Sekolah Rusia Merenggut 17 Nyawa dan Melukai 24 Orang
Penembakan itu terjadi pada hari Senin (26/9/2022) di Sekolah No 88 di Izhevsk, sebuah kota 960 km (600 mil) timur Moskow di wilayah Udmurtia.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA – Sedikitnya 17 orang tewas dan 24 lainnya terluka dalam insiden penembakan yang dilakukan oleh seorang pria di sebuah sekolah yang berada di Rusia Tengah.
Penembakan itu terjadi pada hari Senin (26/9/2022) di Sekolah No 88 di Izhevsk, sebuah kota 960 km (600 mil) timur Moskow di wilayah Udmurtia.
Dikutip dari Aljazeera, Selasa (27/9/2022) Komite Investigasi Rusia mengidentifikasi pria bersenjata itu sebagai Artyom Kazantsev, 34 tahun, lulusan sekolah yang sama, dan mengatakan dia mengenakan kaus hitam dengan "simbol Nazi".
Baca juga: Penembakan di Kanada Tewaskan 2 Orang, Termasuk Seorang Polisi Toronto
Gubernur Udmurtia, Alexander Brechalov, mengatakan pria bersenjata itu, yang terdaftar sebagai pasien di fasilitas psikiatri, langsung bunuh diri setelah serangan itu.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam serangan Izhevsk sebagai tindakan "tidak manusiawi".
"Presiden Putin sangat berduka atas kematian orang-orang, anak-anak, di sebuah sekolah di mana ada serangan teroris oleh seseorang, yang tampaknya milik kelompok neo-fasis," kata Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin.
Setelah insiden penembakan itu, sekolah tersebut langsung mengevakuasi pelajarnya dan pihak berwenang setempat menutup daerah sekitarnya.
Beberapa jam sebelum penembakan di sekolah, seorang pria melepaskan tembakan dan melukai seorang perwira militer di wilayah Siberia.
Baca juga: Penembakan di Sekolah Rusia: 17 Orang Tewas, 24 Lainnya Luka-luka
“Setiap penembakan di sekolah merupakan penyebab keprihatinan mendalam bagi pihak berwenang, keluarga dan bangsa pada umumnya. Kami telah melihat itu di Amerika Serikat dan banyak negara lain,” kata Mohamed Vall dari Al Jazeera, melaporkan dari Moskow.
“Tetapi orang Rusia mengatakan ini bukan kejadian yang sering terjadi di Rusia dan seringkali sulit untuk menetapkan motif di baliknya,” imbuhnya.
Pada April lalu, seorang pria membunuh dua anak dan seorang guru di taman kanak-kanak di wilayah Ulyanovsk tengah.
Selain itu, pada Mei 2021, sembilan orang termasuk tujuh anak-anak tewas setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di kota Kazan, Rusia barat daya.