Putin Akui Kemerdekaan Dua wilayah Ukraina Jelang Upacara Pencaplokan
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kemerdekaan wilayah Zaporizhzhia dan Kherson di Ukraina menjelang upacara akbar di Kremlin.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengakui kemerdekaan wilayah Zaporizhzhia dan Kherson di Ukraina.
Demikian menurut dekrit presiden yang dikeluarkan Kamis malam (29/9/2022), setelah Rusia menyelesaikan pencaplokan mereka.
"Saya memerintahkan pengakuan kedaulatan dan kemerdekaan negara dari wilayah Zaporizhzhia dan Kherson, yang terletak di Ukraina selatan," kata Putin dalam dekrit tersebut, sebagaimana dilansir CNA.
Rusia tengah bersiap untuk meresmikan pencaplokan kedua wilayah tersebut, bersama dengan Donetsk dan Lugansk pada hari Jumat (30/9/2022).
Rusia mengatakan akan mencaplok empat wilayah yang diduduki Ukraina pada upacara akbar di Kremlin pada hari Jumat.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa pencaplokan wilayah tersebut akan diresmikan pada upacara tersebut dan bahwa Putin akan menyampaikan pidato penting.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-219: Putin Tandatangani Dekrit Pencaplokan Wilayah Ukraina
Putin telah mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan wilayah tersebut.
Namun ancaman itu tidak menghalangi serangan balasan Ukraina, yang telah mendorong mundur pasukan Rusia di timur dan berada di ambang pintu kota Lyman di wilayah Donetsk, yang dihantam pasukan Moskow selama berminggu-minggu sebelum merebutnya musim panas ini.
Para pemimpin yang diangkat Kremlin dari empat wilayah yang memohon kepada Putin untuk aneksasi minggu ini berkumpul di ibu kota Rusia pada hari Kamis menjelang upacara.
Permintaan mereka yang hampir bersamaan datang setelah mereka mengklaim penduduk dengan suara bulat mendukung langkah tersebut dalam referendum yang diselenggarakan dengan tergesa-gesa yang ditolak oleh Kyiv dan Barat sebagai ilegal, curang, dan batal.
Ukraina mengatakan satu-satunya tanggapan yang tepat dari Barat adalah untuk memukul Rusia dengan lebih banyak sanksi dan untuk memasok pasukan Ukraina dengan lebih banyak senjata untuk terus merebut kembali wilayah.
(Tribunnews.com/Yurika)