Telepon Tentara Rusia Disadap, Dari Sebut Putin Bodoh hingga Bicara Soal Perintah Eksekusi
Panggilan telepon yang disadap menunjukkan keluhan tentara Rusia soal Presiden Vladimir Putin hingga perintah eksekusi warga.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Dalam percakapan lain, pasukan menyampaikan perintah yang diberikan oleh komandan di Bucha.
"Mereka memberi tahu kami bahwa, ke mana kami pergi, ada banyak warga sipil yang berjalan-jalan. Dan mereka memberi kami perintah untuk membunuh semua orang yang kami lihat," kata Sergey dalam panggilan telepon dengan kekasihnya.
Tentara lain bernama Aleksandr, mengatakan kepada kerabatnya bahwa ada "tubuh tergeletak di jalan" di Bucha dengan "anggota badan berserakan".
"Mereka bukan orang kita, mereka adalah warga sipil," katanya.
Sementara itu, Sergey memberi tahu ibunya bahwa ada "gunung mayat di hutan".
Dalam panggilan ke pacarnya, dia juga mengaku telah diperintahkan untuk mengeksekusi tiga pria yang "berjalan melewati gudang kami".
"Kami menahan mereka, membuka pakaian mereka dan memeriksa semua pakaian mereka. Kemudian keputusan harus dibuat apakah akan membiarkan mereka pergi. Jika kita membiarkan mereka pergi, mereka bisa memberikan posisi kita. Jadi diputuskan untuk menembak mereka," kata Sergey.
Sebelumnya, Ukraina menuduh Rusia melakukan eksekusi kepada ratusan warga sipil di Bucha.
Namun tudingan ini terus dibantah oleh Moskow.
Kekecewaan Pasukan
Selama bulan Maret hingga awal April atau sebelum pasukan Rusia mundur dari sekitar Kyiv, terjadi kekecewaan dari para tentara.
Mereka mengeluhkan kegagalan taktis yang mematikan, kurangnya pasokan, dan musim dingin.
Beberapa tentara mempertimbangkan untuk kabur, tetapi takut dengan konsekuensi hukuman oleh Rusia.
Baca juga: Hengkang dari Rusia, Laba H&M Dilaporkan Mengalami Penurunan Drastis
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-219: Putin Tandatangani Dekrit Pencaplokan Wilayah Ukraina
"Putin itu bodoh. Dia ingin mengambil Kyiv. Tapi tidak mungkin kita bisa melakukannya," kata Aleksandr.