Rusia Veto Resolusi PBB yang Menolak Pencaplokan Ukraina, China dan India Pilih Abstain
Dua teman dekat Rusia, China dan India memilih abstain dalam pemungutan suara resolusi PBB untuk menentang pencaplokan Ukraina.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
![Rusia Veto Resolusi PBB yang Menolak Pencaplokan Ukraina, China dan India Pilih Abstain](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dewan-keamanan-pbb-di-new-york.jpg)
Nebenzia menjadi satu-satunya yang mengangkat tangan untuk menentang resolusi tersebut.
Duta Besar Ukraina untuk PBB, Sergiy Kyslytsya, mengatakan satu tangan yang menentang resolusi itu "sekali lagi bersaksi tentang isolasi Rusia dan upaya putus asanya untuk menyangkal kenyataan dalam komitmen bersama kita, mulai dari piagam PBB".
Senada dengan Ukraina, perwakilan Inggris, Barbara Woodward, menilai Rusia menyalahgunakan hak vetonya untuk membela tindakan ilegal tersebut.
Alasan China Abstain
China abstain dari pemungutan suara resolusi, tetapi juga menyuarakan keprihatinan tentang krisis di Ukraina.
Sejauh ini, Beijing mengkritik sanksi Barat terhadap Rusia dan berhenti mendukung atau membantu kampanye militer Moskow.
Kendati demikian, kedua negara itu sebelumnya telah menyatakan kemitraan strategis "tanpa batas" pada bulan Februari.
![Dari kiri: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden China Xi Jinping](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/xi-dan-zelensky.jpg)
Baca juga: Rusia: NATO Menguji Peralatan Bawah Air di Dekat Nord Stream
Baca juga: Putin Kerahkan Senjata Nuklir Jika 4 Wilayah Ukraina Direbut, Biden: Kami Tak akan Terintimidasi
Dalam pengakuan yang mengejutkan, Putin baru-baru ini mengatakan bahwa pemimpin China Xi Jinping memiliki kekhawatiran tentang Ukraina.
Duta Besar Beijing untuk PBB, Zhang Jun berpendapat bahwa sementara "kedaulatan dan integritas teritorial semua negara harus dijaga", "masalah keamanan sah" negara juga harus ditanggapi dengan serius.
"Selama tujuh bulan krisis Ukraina, krisis dan efek limpahannya memiliki berbagai dampak negatif. Prospek krisis yang berkepanjangan dan meluas juga mengkhawatirkan. China sangat prihatin dengan prospek ini," kata duta besar dalam sebuah pernyataan.
Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan sikap abstain China menunjukkan bahwa langkah Rusia membuat Beijing dalam "posisi yang tidak nyaman".
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)