POPULER Internasional: 9 Anggota NATO Dukung Ukraina Bergabung | Israel Tahan 798 Warga Palestina
Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya 9 anggota NATO mendukung Ukraina masuk aliansi.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Salma Fenty
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
9 anggota NATO mendukung Ukraina untuk masuk aliansi militer tersebut, meski sebelumnya Ukraina berkata tidak berminat bergabung.
Sementara itu, ribuan pasukan Rusia hasil mobilisasi, dipulangkan karena tidak layak perang.
Mengenai konflik Israel-Palestina, kelompok HAM menyebut 798 warga Palestina ditahan tanpa pengadilan.
Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.
1. 9 Anggota NATO Dukung Ukraina Masuk Aliansi, Takut Jadi Sasaran Rusia Selanjutnya
Baca juga: Kelompok Pro Rusia Kumpulkan Dana Kripto untuk Dukung Operasi Militer dan Hindari Sanksi AS
Kepala negara dari sembilan anggota NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) di Eropa, mendukung Ukraina masuk ke dalam aliansi militer pimpinan Amerika Serikat (AS) ini.
Kesembilan negara ini mengeluarkan pernyataan bersama pada Minggu (2/10/2022) untuk meminta seluruh 30 anggota NATO untuk meningkatkan dukungan dan bantuan militer kepada Ukraina.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky telah mengajukan keanggotaan NATO jalur cepat pada Jumat (30/9/2022) setelah empat wilayahnya dicaplok Rusia.
Untuk masuk aliansi, Kyiv membutuhkan persetujuan dari 30 anggota dan dipastikan tidak bisa bergabung dalam waktu dekat.
Pasalnya, kondisi Ukraina yang dilanda perang memperumit permohonannya saat ini.
Sembilan negara NATO di Eropa Tengah dan Timur takut Rusia akan menyerang mereka jika invasinya di Ukraina tidak dihentikan, lapor AP News.
Para pemimpin Ceko, Estonia, Latvia, Lithuania, Makedonia Utara, Montenegro, Polandia, Rumania, dan Slovakia menerbitkan pernyataan di situs resmi mereka pada Minggu (2/10/2022).
"Kami mendukung Ukraina dalam pertahanannya melawan invasi Rusia, menuntut (agar Rusia) segera menarik diri dari semua wilayah pendudukan dan mendorong semua sekutu untuk secara substansial meningkatkan bantuan militer mereka ke Ukraina," bunyi pernyataan itu.