Menlu RI Ungkap Alasan Indonesia Konsisten Menggunakan Politik Bebas Aktif
Menlu RI Retno Marsudi menegaskan Indonesia masih konsisten menggunakan politik bebas aktif.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menegaskan Indonesia masih konsisten menggunakan politik bebas aktif.
Hal ini yang menjadi salah satu kekuatan Indonesia menjalankan Presidensi G20 di situasi sulit.
Retno secara jujur mengatakan pemerintah tidak tahu kapan perang akan selesai.
Presidensi G20 Indonesia menjadi presidensi yang tersibuk dan tersulit sebab perang di Ukraina menambah kompleksitas permasalahan dunia yang juga berdampak pada interaksi antarnegara, termasuk diantara negara-negara anggota G20.
"Untungnya kita ini menjadi negara atau bangsa yang dipercaya oleh dunia. Jadi ada 'trust' yang tebal dari dunia terhadap Indonesia," kata Retno saat menjadi pembicara di Seminar PPRA 64 Lemhannas RI, Selasa (11/10/2022).
Baca juga: Tidak Tahu Kapan Perang Rusia-Ukraina Berakhir, Menlu RI Ungkap Kengerian Kondisi Dunia ke Depan
Retno mengatakan kepercayaan dunia terhadap Indonesia bukan hal yang jatuh dari langit.
Namun 'trust' diperoleh dari proses investasi yang sangat panjang dalam pelaksanaan politik luar negeri Indonesia.
Sepanjang perjalanan sejarah, Indonesia terus berusaha untuk berperan sebagai jembatan atau berperan untuk menciptakan situasi yang konstruktif dan sebagai bagian dari solusi dunia.
"Sekali lagi, trust ini datang dari hasil investasi pelaksanaan politik luar negeri yang cukup lama. Dengan pelaksanaan politik luar negeri yang bebas aktif ternyata trust itu kita peroleh," ujarnya.
Retno menjelaskan politik bebas aktif tidak selalu netral.
Politik bebas aktif adalah bebas untuk menentukan pilihan, tidak terikat pada pihak manapun, dan berkiblat pada kepentingan nasional Indonesia.
Sementara aktif adalah Indonesia aktif berkontribusi sebagai bagian dari solusi dunia.
Retno berharap selama Indonesia berdiri, negara ini bisa terus aktif berkontribusi sebagai bagian dari solusi dunia, bukan malah menjadi bagian dari permasalahan dunia.
"Mudah-mudahan selama Indonesia berdiri kita tidak menjadi bagian dari permasalahan dunia, tetapi justru menjadi bagian dari solusi dunia. Oleh karena itu maka trust ini memudahkan kita dalam mengelola situasi yang sangat pelik, sangat sulit, selama Indonesia menjalankan Presidensi G20. Jadi masih ada kekuatannya lah," kata Retno.